Ini Penjelasan Robohnya Pier Head Becakayu

robohnya pierhead proyek tol becakayu
robohnya pierhead proyek tol becakayu (Foto : )
www.antvklik.com-  PT Waskita Karya (Persero) Tbk memberikan penjelasan soal robohnya betonan pada pier head  proyek tol Becakayu (Bekasi Cawang Kampung Melayu) pagi ini. Kejadian terjadi pada pukul 03.00 WIB pada saat dilakukan pengecoran pier head dg kondisi beton masih basah dan bekisting proyek tol Becakayu merosot sehingga jatuh.  Waskita juga telah berkoordinasi dengan aparat dan pihak yg berwajib untuk menangani masalah ini. Saat ini pun sedang dilakukan investigasi secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut dan diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1x24 jam. "Kami ingin meluruskan pemberitaan bahwa bukan tiang pancang, tiang penyangga yang jatuh namun bekisting pier head proyek tol Becakayu,"kata Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dono Parwoto.Atas kejadian ini, Waskita telah melakukan evakuasi terhadap 7 korban luka dan sudah dilakukan pengananan di RS UKI." Kami menyampaikan rasa empati kepada korban beserta keluarga sehubungan dengan kejadian pada proyek tol Becakayu pagi ini,"katanya. “Pihak manajemen sangat menyesal atas kejadian ini dan untuk penanganan terhadap korban telah dilakukan.” Jelas Dono Parwoto, Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Lihat Videonya: Detik-detik Jatuhnya Pier Head Becakayu 
https://www.youtube.com/watch?v=BKHU41hGS9w&feature=youtu.beProyek Jalan tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai tahun 2014 dengan nilai kontrak Rp7,23 triliun dan memiliki panjang ruas 11 km. Seorang ahli teknik kepada Antv mengatakan kalau dilihat dari indikasi posisi sambungan beton lama dengan beton baru yangg akan di lakukan dalam proses concreting tersebut, sepertinya kondisi sambungan tidak terlihat kegagalan pada sambungan penopang yg menumpu ke beton lama. "Kemungkinan pelaksana lapangan dalam kasus ini lalai memeriksa detail sambungan bekisting di lapangan,"katanya.Seharusnya ada  proses pemeriksaan akhir sebelum dilakukan pengecoran, dimana ada sistem early warning, yang seharusnya kontraktor pelaksana mengajukan proses pemeriksaan kekuatan bekisting dengan dilakukan double kontra check oleh konsultan pengawas, "Sepertinya proses dilampaui oleh kontraktor pelaksananya. Sepertinya kontraktor pelaksana nya yg kontraktor BUMN overconfident bahwa menurut keyakinannya konstruksi bekisting dianggap sdh siap seperti biasanya, padahal mungkin dalam internal pelaksanaannya ada misstemporary construction system, yang kurang diperhatikan sebelumnya,"katanya.