Inggris dan AS Tuduh Rusia Uji Coba Senjata Anti Satelit dari Luar Angkasa

satelit rusia
satelit rusia (Foto : )
Inggris dan Amerika Serikat (AS) tuduh Rusia uji coba senjata anti satelit dari luar angkasa. Langkah ini akan dapat memulai perlombaan senjata antar negara besar di angkasa.
Kepala Cabang Militer Ruang Angkasa AS Jenderal John Raymond menuduh Rusia telah melakukan uji coba senjata anti satelit dari luar angkasa pada 15 Juli 2020.Menurutnya, hal tersebut merupakan bukti bahwa Rusia terus meningkatkan kemampuan senjata ruang angkasa. Ini juga konsisten dengan doktrin militer yang dirilis Kremlin terkait ruang angkasa.Raymond menyebut, senjata itu ditembakkan dari salah satu satelit Rusia yang pernah bermanuver dekat dengan satelit Pemerintah AS.Awalnya Rusia bersikeras bahwa misi luar angkasa mereka benar-benar aktifitas damai. Namun Raymond menyebut, aktifitas wahana luar angkasa yang diluncurkan tidak konsisten dengan nama rancangan resminya, yaitu sebagai satelit inspeksi.Sementara, Komando Ruang Angkasa AS juga menyebut Rusia pernah melakukan aktifitas uji coba serupa pada 2017.Sedangkan Kepala Direktorat Ruang Angkasa Inggris, Marsekal Muda Harvey Smyth mengatakan, pihaknya prihatin dengan sikap Rusia yang melakukan uji coba pada salah satu satelitnya dengan menembakkan sebuah proyektil dengan karakteristik sebagai senjata."Aksi-aksi seperti ini telah mengancam perdamaian di ruang angkasa dan risiko puing (dari uji coba itu) dapat mengancam satelit-satelit dan sistem ruang angkasa dunia," kata Smyth.
Karena itu Inggris menyerukan Rusia menghentikan uji coba senjatanya di ruang angkasa dan bekerjasama dengan Inggris dan mitra lainnya agar mendorong perilaku bertanggung jawab di ruang angkasa. Berdasarkan laporan Majalah Time pada Kamis (23/7/2020), sebuah satelit Rusia, Kosmos 2542 diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk pada 26 November 2019. Sebelas hari kemudian giliran satelit kedua bernama Kosmos 2543 yang diluncurkan. Pada Januari 2020, kedua satelit itu berada dekat dengan orbit satelit mata-mata militer AS, KH-11. Enam bulan kemudian, satelit Kosmos 2543 meluncurkan sesuatu yang diyakini sebagai proyektil senjata di ruang angkasa.