PB HMI MPO (Majelis Penyelamat Organisasi0 mendesak Kapolri untuk mengusut kasus penganiayaan terhadap 7 kader organisasi tersebut saat berunjukrasa di depan Istana pada 21 Mei 2018 lalu. Tujuh kader gerakaan mahasiswa Islam ini mengalami luka serius saat aksi mereka dibubarkan paksa oleh polisi yang bertugas saat itu. Video aksi penganiayaan terhadap demonstran tersebut juga sempat viral di media sosial.Bahkan, sempat beredar kabar di media sosial tujuh kader tewas dalam bentrokan . Ketua Umum HMI MPO, Zuhad Aji Firmantoro menegaskan tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut. Tujuh demonstran yang luka-luka tersebut sempat dirawat di RS Tarakan ,Jakarta Pusat dan dibiayai oleh pihak kepolisian. Namun demikian, HMI MPO tetap menuntut Kapolri untuk menindak oknum polisi yang melakukan kekerasan terhadap demonstran sesuai hukum yang berlakuMenurut Zuhad, aksi mahasiswa saat itu sudah mengikuti prosedur unjukrasa untuk memperingati
20 tahun reformasi
. Sementara soal adanya tuntutan agar Kapolri mundur karena insiden ini, menurut Zuhad bukan kebijakan HMI MPO Pusat. Tuntutan tersebut disampaikan oleh pengurus abang NTB karena membaca hoax ada korban tewas dalam insiden tersebut. Laporan Kukun Yudhi Parwanto dari Jakarta
Baca Juga :