Memasuki hari ke 4 Wisma Atlet Kemayoran yang dirubah menjadi rumah sakit darurat, dilakukan penyemprotan disinfektan disekitar tenda pengamanan pos yang tersedia didepan.
Kurang lebihnya ada sekitar 5 pos penjagaan yang disemprot pada jam 17:00 wib, pos tersebut diisi oleh TNI dan Polri yang berjaga mengamankan pintu masuk menuju rumah sakit darurat.[caption id="attachment_299137" align="alignnone" width="900"]
![Hari ke 4 RSD Sebanyak 274 Pasien Di Karantina, 4 Dirujuk Rumah Sakit Lainnya]()
Hari ke 4 RSD Sebanyak 274 Pasien Di Karantina, 4 Dirujuk Rumah Sakit Lainnya (Foto: ANTV/Sudarmanto)[/caption]Meski pos penjagaan pintu masuk letaknya jauh dari area karantina pasien, namun hal ini dilakukan guna pencegahan penularan virus, mengingat pos yang mereka jaga adalah rumah sakit darurat Covid-19.Menurut data yang dikutip dari vivanews.com perhari Jum'at 27 Maret 2020 ada sekitar 342 orang pengunjung rumah sakit dan 274 orang dikarantina sedangkan 4 orang lagi dirujuk ke rumah sakit lainnya mengingat rumah sakit ini hanya menangani pasien yang terinfeksi ringan hingga sedang, jika pasien yang terindikasi berat maka akan dirujuk ke rumah sakit lainnya."Mengenai update jumlah pasien COVID-19, data hari keempat yang mengunjungi RSD COVID-19 sebanyak 342 orang. Kemudian, yang menjalani isolasi atau karantina sebanyak 274 orang, dan yang sudah dirujuk ke RS lain karena keadaan sakit sedang sampai berat ada 4 orang," keterangan yang dikutip vivanews.com, kata Dansatgas Kesehatan Rumah Sakit Darurat (RSD) di Wisma Atlet Kemayoran, Brigjen TNI Agung saat memberikan keterangan pers, Jumat 27 Maret 2020.Sebagai informasi, Wisma Atlet Kemayoran terdapat 10 tower, 7 tower ada di Blok D10, 3 tower di Blok C dengan total jumlah hunian sebanyak 7.426 unit yang dapat menampung 22.276 orang.Adapun luas bangunan di Wisma Atlet Kemayoran adalah 468.700 meter persegi.Di Blok C dekat dengan pintu tol Ancol ada 3 tower dengan kapasitas 1.932 unit hunian.Sedangkan di Blok D10 di belakang RS Mitra Kemayoran, terdapat 7 tower dengan total hunian sebanyak 5.494 unit.Wisma Atlet ini tadinya diperuntukan bagi para atlet yang bertanding dalam ajang Asian Games 2018 lalu, namun pemerintah mengubah fungsinya untuk sementara waktu menjadi rumah sakit darurat pandemi COVID-19. Sudarmanto- Solehudin Farid | Jakarta
Hari ke 4 RSD Sebanyak 274 Pasien Di Karantina, 4 Dirujuk Rumah Sakit Lainnya (Foto: ANTV/Sudarmanto)[/caption]Meski pos penjagaan pintu masuk letaknya jauh dari area karantina pasien, namun hal ini dilakukan guna pencegahan penularan virus, mengingat pos yang mereka jaga adalah rumah sakit darurat Covid-19.Menurut data yang dikutip dari vivanews.com perhari Jum'at 27 Maret 2020 ada sekitar 342 orang pengunjung rumah sakit dan 274 orang dikarantina sedangkan 4 orang lagi dirujuk ke rumah sakit lainnya mengingat rumah sakit ini hanya menangani pasien yang terinfeksi ringan hingga sedang, jika pasien yang terindikasi berat maka akan dirujuk ke rumah sakit lainnya."Mengenai update jumlah pasien COVID-19, data hari keempat yang mengunjungi RSD COVID-19 sebanyak 342 orang. Kemudian, yang menjalani isolasi atau karantina sebanyak 274 orang, dan yang sudah dirujuk ke RS lain karena keadaan sakit sedang sampai berat ada 4 orang," keterangan yang dikutip vivanews.com, kata Dansatgas Kesehatan Rumah Sakit Darurat (RSD) di Wisma Atlet Kemayoran, Brigjen TNI Agung saat memberikan keterangan pers, Jumat 27 Maret 2020.Sebagai informasi, Wisma Atlet Kemayoran terdapat 10 tower, 7 tower ada di Blok D10, 3 tower di Blok C dengan total jumlah hunian sebanyak 7.426 unit yang dapat menampung 22.276 orang.Adapun luas bangunan di Wisma Atlet Kemayoran adalah 468.700 meter persegi.Di Blok C dekat dengan pintu tol Ancol ada 3 tower dengan kapasitas 1.932 unit hunian.Sedangkan di Blok D10 di belakang RS Mitra Kemayoran, terdapat 7 tower dengan total hunian sebanyak 5.494 unit.Wisma Atlet ini tadinya diperuntukan bagi para atlet yang bertanding dalam ajang Asian Games 2018 lalu, namun pemerintah mengubah fungsinya untuk sementara waktu menjadi rumah sakit darurat pandemi COVID-19. Sudarmanto- Solehudin Farid | Jakarta
