Para pendukung Mahfud MD yang kurang sabar banyak yang sudah memposting di akun media sosial mereka dengan yakin menulis Mahfud akan dipilih menjadi bakal cawapres Jokowi. Mereka lupa, saat ditanya siapa calon wapresnya, Jokowi pernah bilang, "Mbok Sabar". Jokowi akhinya tidak memilih Mahfud MD, melainkan KH Ma'ruf Amin . Baik Mahfud maupun Ma'ruf keduanya merupakan warga Nahdatul Ulama. Lantas mengapa Jokowi lebih memilih Ma'ruf?Beberpa jelang keputusan, tekanan datang dari puluhan kyai NU agar Jokowi memilih Muhaimin. Mustayar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Najib Abdul Qodir mengatakan, pihaknya memberi waktu kepada Jokowi terkait kepastian menggaet Cak Imin sapaan Muhaimin sebagai cawapres.
"Memberi deadline kepada Jokowi dalam dua hari. Kalau tidak jelas, maka kita bikin poros baru," kata Najib kepada wartawan, Senin (6/8).
Desakan ini menuai reaksi dari sejumlah Tokoh NU. Kyai Mustafa Bisri pun angkat bicara agar tak membahas urusan politik di kantor PBNU. Sementara Keluarga Gus Dur , sedari awal sepertinya juga tak nyaman jika Muhaimin yang dipilih Jokowi. Secara politik Muhaimin pernah berseteru dengan keluarga Gus Dur untuk memperebutkan PKB . Dan keluarga Gus Dur Kalah dengan Muhaimin saat itu. Saat pemilu 2014 lalu, PKB Muhaimin pun dianggap hanya memanfaatkan nama besar Gus Dur.
Keluarga Gus Dur lebih nyaman jika Jokowi memilih Mahfud MD tinimbang Muhaimin. Mahfud sudah teruji loyalitasnya kepada Gus Dur. selain didukung keluarga Gus Dur, Mahfud juda didukung PSI. Jokowi tentu harus menimbang resiko memilih antara Muhaimin dan Mahfud. Keduanya punya basis massa yang sama , Nahdiyin. Tentu banyak yang ditimbangnya.
Baca Juga :