Gubernur Anies Jajal Keterintegrasian MRT dan Bus Transjakarta

IMG-20190325-WA0008
IMG-20190325-WA0008 (Foto : )
Gubernur Anies mencoba integrasi MRT dan Transjakarta. Banyak evaluasi disampaikan Gubernur. Apa saja?
Newsplus.antvklik.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Senin (25 Maret 2019) pagi mencoba keterintegrasian
MRT (Moda Raya Terpadu) dengan bus Transjakarta. Hari ini merupakan hari pertama pengoperasian MRT untuk umum, setelah diresmikan Presiden Joko Widodo, Ahad (24 Maret 2019). Anies menaiki MRT dari Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan menuju Stasiun MRT Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Selanjutnya Anies menggunakan bus Transjakarta menuju Balaikota di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.Dari perjalanannya menggunakan MRT, Anies mengevaluasi adanya stasiun MRT yang masih menggunakan tangga bagi para pengguna untuk keluar stasiun. Kondisi itu menyulitkan penyandang disabilitas, sehingga harus menggunakan lift atau eskalator untuk keluar stasiun. Sehingga untuk mencapai halte bus Transjakarta, penyandang disabilitas perlu waktu lebih lama. Gubernur berharap, pembangunan MRT fase kedua antara Bunderal Hotel Indonesia menuju Stasiun Kota, fasilitasnya bisa lebih baik, termasuk mengindahkan penyandang disabilitas.Terkait tarif angkutan kedua moda transportasi massal, Gubernur Anies menyatakan rencananya akan disatukan. Sehingga para pengguna MRT yang melanjutkan menggunakan bus Transjakarta tidak mengalami kesulitan atau kebingungan. Begitu juga sebaliknya, para pengguna bus Transjakarta yang akan melanjutkan perjalanan dengan MRT, cukup menggunakan satu tarif.Senin ini tarif MRT dan LRT akan dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta dengan Gubernur Anies Baswedan, dan Pengelola MRT. Anies berharap, besaran subsidi untuk tarif angkutan massal dapat disepakati dan disetujui hari ini. Gubernur mengusulkan kepada DPRD DKI Jakarta besaran tarif seribu rupiah per kilometer, atau rata-rata sepuluh ribu rupiah. Tarif tersebut tidak bersifat flat atau satu harga tapi berbeda untuk setiap stasiun tujuan. “ Jadi begini tarif bukan flat, jadi ada yang di atas Rp10.000, ada yang bisa di bawah Rp10.000. Tergantung Anda mau dari mana ke mana," Anies menjelaskan.Meski demikian, tarif MRT Stasiun Bunderan Hotel Indonesia yang terintegrasi langsung dengan halte bus Transjakarta koridor I, saat ini belum menjadi satu. Para pengguna MRT yang melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta, masih akan dikenai tarif lagi. Anies berharap, tarif MRT dan bus Transjakarta nantinya dapat diintegrasikan, sehingga subsidi yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta dapat digunakan untuk keseluruhan sistem transportasi massal.Selama Maret hingga April 2019, MRT akan beroperasi pukul 05.30 hingga 22.30 WIB menggunakan delapan rangkaian kereta, dengan waktu tunggu kedatangan tiap kereta 10 menit. Setelah April, jumlah kereta akan ditambah menjadi 16 rangkaian, dengan waktu tunggu lima menit.Setelah pengoperasian MRT fase pertama Lebak Bulus-Bunderan Hotel Indonesia, maka pada waktu bersamaan juga mulai dilaksanakan pembangunan MRT fase kedua Bunderan Hotel Indonesia-Stasiun Kota.| Saiful Anwar | Jakarta |