Disoal Kenapa Mal Dibuka tapi Masjid Ditutup, Ini Kata Mahfud MD

(Foto : )
 Pemerintah angkat bicara soal kekecewaan sebagian kalangan yang menyebut kenapa mal dibuka tapi masjid ditutup. 
Usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo secara virtual, Menko Polhukam Mahfud MD angkat bicara soal kekecewaan sebagian kalangan yang menyebut kenapa mal dibuka tapi masjid ditutup.Bahkan kekecewaan itu disampaikan oleh Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.Menurut Mahfud, apa yang disampaikan oleh Sekjen MUI bukanlah mengatasnamakan lembaga."Mungkin saya tidak melihat juga sih kalau ada misalnya majelis ulama kecewa dengan apa yang terjadi. Pertama ini kan pernyataan orang majelis ulama, bukan majelis ulamanya yang mengatakan," kata Mahfud."Apa yang dikatakan misalnya mengapa masjid kok ditutup, mal-mal itu kok dibuka," katanya lagi.Menurut Mahfud, tempat permbelanjaan yang buka tidak melanggar hukum karena ada sektor-sektor tertentu yang boleh dibuka dengan protokol kesehatan."Saya kira yang dibuka itu bukan melanggar hukum juga karena memang ada sektor atau 11 sektor tertentu yang oleh undang-undang boleh dibuka dengan protokol. Tetapi yang melanggar seperti IKEA itu kan juga ditutup. Yang melanggar ya," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi lagi.Ia juga menyebut bandara yang masih buka karena untuk mengangkut orang-orang yang terkait dengan keperluan tertentu."Misalnya bandara untuk mengangkut orang-orang karena tugas-tugas dan keperluan tertentu dengan syarat tertentu itu dibuka. Yang melanggar ketentuan itu juga ditindak yang tidak sesuai dengan aturan itu," tegasnya.Sebelumnya, Sekjen MUI Anwar Abbas kecewa dengan pemerintah yang tetap tegas melarang masyarakat berkumpul di masjid. Padahal di tempat-tempat lain, seperti di bandara atau mal, masyarakat dibiarkan berkerumun."Tapi yang menjadi pertanyaan, mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di masjid. Tapi tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, di mal-mal, di bandara, di kantor-kantor dan di pabrik-pabrik serta di tempat-tempat lainnya," kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/5/2020).