Depok Akan Lockdown Lokal Jika Disetujui Pemerintah Pusat

Depok Akan Lockdown Lokal Jika Disetujui Pemerintah Pusat (Foto Istimewa)
Depok Akan Lockdown Lokal Jika Disetujui Pemerintah Pusat (Foto Istimewa) (Foto : )
Pemerintah Kota Depok akan memberlakukan lockdown lokal untuk membendung penyebaran virus corona Covid-19 yang semakin masif
,Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana yang mengatakan bahwa, opsi lockdown lokal akan dilakukan jika disetujui pemerintah pusat.“Kewenangan ada pada pemerintah pusat, kami buatkan kajiannya yang akan disampaikan kepada gubernur Jawa Barat sebagai wakil pemerintah pusat di daerah,” ujarnya dalam keterangan resminya, Minggu (29/3/2020).Menurut Dadang, dengan melihat perkembangan penyebaran Covid-19 demikian masif di Kota Depok saat ini, sudah seharusnya dilaksanakan karantina wilayah.di Jabodetabek.“Kajian kami, Kota Depok seharusnya dikarantina,” terangnya.Adapun langkah-langkah taktis yang dilakukan antara lain koordinasi dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dilakukan secara langsung, penanganan kasus sesuai protokol, tracing pada orang-orang yang kontak erat dan penanganan area sekitar.Lalu juga pengawasan intensif bagi pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan orang terkonfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri.“Penyemprotan disinsfektan, sosialisasi secara masif, menggerakan relawan dan juga kami sudah meyiapkan rumah sakit yaitu RSUI serta saat ini sedang dipersiapkan rumah sakit lapangan di area RSUD Kota Depok hingga alternatif menyiapkan ruang sekolah yang akan didedikasikan sebagai tempat penanganan kasus ringan COVID-19,” ungkap Dadang.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok per Sabtu (28/3/2020) kemarin, terkonfirmasi pasien positif berjumlah 29 orang, sembuh empat orang, dan tiga orang meninggal dunia. Kemudian, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 272 orang, selesai 16 orang dan masih dalam pengawasan (PDP) 256 orang. Selanjutnya, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 869 orang, selesai 187 orang dan masih dalam pemantauan 682 orang, serta untuk PDP yang meninggal bertambah menjadi 12 orang. Adapun secara nasional, temuan kasus Covid-19 juga terus bertambah. Data terakhir Minggu (29/3/2020)  yang disampaikan pemerintah pusat menyebutkan, ada 1.285 kasus positif Covid-19, 114 orang diantaranya meninggal dan 64 pasien sembuh.