China Kirim 20 Petarung MMA untuk “Perang” Lawan India di Perbatasan

china MMA
china MMA (Foto : )
China dan India yang sedang berebut wilayah perbatasan melakukan perang unik. Kedua negara tidak baku tembak dengan senjata api maupun kendaraan tempur, melainkan tawuran menggunakan batu, kayu dan baku pukul dengan tangan kosong sampai mati.
Meski perang dengan cara seperti itu, tawuran tentara kedua negara sudah makan korban. India melaporkan 20 tentaranya tewas. Sementara China belum mengkonfirmasi jumlah korban di pihak mereka.Mengantisipasi tawuran susulan, China mengirim 20 petarung
mixed martial arts  (MMA) ke wilayah perbatasan untuk berkelahi dengan tentara India.Seperti dilaporkan  CCTV , pemerintah Cina membentuk sebuah regu yang terdiri dari 20 petarung seni bela diri campuran (MMA) untuk membantu menjaga perbatasannya.Seluruh atlet berasal dari Enbo Fight Club di provinsi Sichuan. Mereka ditugaskan untuk membangun skuad yang dinamakan Plateau Resistance Tibetan Mastiffs.Para eksponen MMA tersebut akan melatih pasukan militer Cina yang berbasis di Lhasa, ibu kota Daerah Otonomi Tibet, dalam melakoni pertarungan tangan kosong.Enbo Fight Club dikenal sebagai produsen petarung-petarung andal yang berkompetisi di turnamen-turnamen internasional seperti Ultimate Fighting Championship (UFC).Perekrutan 20 atlet MMA ini dilakukan setelah terjadi bentrokan paling mematikan dalam beberapa dasawarsa antara pasukan Cina dengan India di perbatasan Himalaya.Cina tidak merilis soal korban dari pihaknya, namun India mengklaim 20 tentara mereka tewas dan 76 lainnya terluka akibat pertempuran tangan kosong di Ladakhon, 15 Juni lalu.Berdasarkan pakta yang disepakati pada 1996, Cina dan India tidak diizinkan membawa senjata atau menggunakan bahan peledak di wilayah perbatasan kedua negara tersebut.Dengan begitu, kemampuan bertarung para atlet dari Enbo Fight Club diharapkan bisa bermanfaat jika terjadi bentrokan susulan di perbatasan.Namun belum jelas apakah 20 petarung MMA yang direkrut Cina itu juga akan dikerahkan untuk menghadapi kemungkinan bentrokan dengan India kembali terjadi.Yang pasti, berdasarkan laporan  Tencent News