Cerita Perempuan Indonesia yang Alami Tindakan Rasis Akibat Corona di Australia

tren di melbourne reuters
tren di melbourne reuters (Foto : )
Pandemi corona telah memicu peningkatan tindakan rasis di Australia. Salah satunya dialami seorang perempuan Indonesia. 
Di saat Australia sedang berperang melawan virus corona, yang wabahnya pertama kali berasal dari kota Wuhan, China, banyak komunitas keturunan Asia di Australia melaporkan serangan rasis terkait Covid-19.Komisi Hak Asasi Manusia di Australia menyebut, satu dari empat orang yang melaporkan tindakan rasisme dalam dua bulan terakhir memiliki kaitan dengan pandemi corona atau Covid-19.Berdasarkan data terakhir, laporan diskriminasi ras tertinggi terjadi pada Februari. Sepertiga dari laporan itu terkait dengan virus corona. Begitu juga seperempat laporan yang tercatat pada Maret lalu.Komisi HAM Australia mengaku telah menerima puluhan laporan resmi dari korban diskriminasi dan rasisme setiap bulannya, meski angkanya tidak dapat dimuat, karena persyaratan ketat untuk menjaga kerahasiaan.Salah satu korban tindakan rasisme adalah Rani Pramesti, seorang seniman asal Indonesia yang kini bermukim di Melbourne.Ia mengaku mendapat serangan kata-kata, saat ia mengajak jalan anjingnya, Rabu (1/4/2020) pagi.Awalnya ia melihat seorang pria kulit putih di atas sepeda bergumam "walking your dog" (sedang membawa anjing rupanya).Ketika Rani melihat pria tersebut, ia malah diteriaki "What are you looking at, you fing dumb gook?".Arti dari teriakan tersebut adalah "apa yang kamu lihat? Kamu orang asing bodoh."[caption id="attachment_302888" align="alignnone" width="460"]
Rani Pramesti yang mendapat tindakan rasis di Melbourne, Australia (Foto: ABC News/Daniel Mahon)[/caption]

Penampilan Asia

Rani mengatakan baru pertama kalinya mengalami kejadian seperti itu, padahal ia sudah tinggal di kawasan perumahan tersebut selama tujuh tahun."Rasisme terkait Covid-19 adalah nyata dan membuat tidak aman bagi orang-orang dengan penampilan Asia."