Cerita Kepanikan Korban Selamat Saat Tsunami Melanda

Azhari Korban Selamat Tsunami Selat Sunda
Azhari Korban Selamat Tsunami Selat Sunda (Foto : )
newsplus.antvklik.com
- Korban selamat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 mengisahkan kesedihan yang mendalam.Azhari, membagikan kisahnya saat ia berhasil selamat dari bencana tersebut. Ia mengaku saat kejadian sedang menghabiskan waktu untuk bersantai, begitu pula dengan semua penghuni rumah di Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan.Tiba-tiba sekitar pukul 20.45 WIB, ia mendengar suara gemuruh. Ia mengira itu merupakan suara angin atau suara alat berat yang lewat depan rumahnya. Azhari pun penasaran dan langsung membuka tirai jendela untuk melihat apa yang sedang terjadi. Namun, tidak ada apa-apa disana.Kemudian ia membalikan badan dan melangkahkan kakinya menuju ruang tengah. Namun saat membuka pintu, seketika tubuhnya terhantam air yang masuk ke dalam rumahnya."Langsung saya diputer (oleh air) kaya diblender, sampai idung saya ini menyentuh plafon," tutur Azhari.Saat merasa kehabisan nafas, Azhari memutar otaknya agar bisa bertahan. Ia lalu memukul plafon hingga jebol, lalu naik. Saat di atas, ia melihat ibunya dan keponakannya tengah berputar-putar di dalam air. Ia pun menangkap tangan ibunya, juga menyelamatkan keponakannya.Setelah itu mereka naik ke atap rumah untuk menunggu ombak surut. Namun alih-alih surut, gelombang kedua pun kembali datang menerjang, membuat rumah mereka goyang. Khawatir atap yang dipijaknya akan rubuh, saat ombak kedua mulai surut, Azhari pun turun membawa ibu dan keponakannya untuk lari."Setelah saya rangkul mereka, saya gandeng untuk naik ke atas, ombak udah dateng, tingginya melampaui tiang listrik, perkiraan 10meter," ujar Azhari sambil menahan air mata.Mereka bertiga sudah tidak mampu berlari karena terhalang puing-puing reruntuhan yang berserakan. Azhari pun pasah, ia merangkul ibu dan keponakannya agar mereka tidak terpisah. Ombak pun menghantam dan menyeret tubuh mereka.Saat terseret ombak, dada Azhari menabrak kayu kaso yang ada di depannya. Ia terpelanting ke depan hingga hampir pingsan, dada sebelah kanan dan dagunya pun terluka."Harus sadar karena saya ingat ibu saya. Setelah sadar ponakan saya nyangkut di pohon mangga sama bapaknya (kakak kandung Azhari) di bawah, tapi saya tidak melihat ibu," mata Azhari kembali berkaca-kaca.Ia pun mencari ibunya hingga masuk ke dalan lubang-lubang, namun ia tidak bisa menemukannya. Keesokan harinya, ibu, kakak ipar, dan 2 keponakannya pun ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa."Saya harap teman-teman di basarnas, tolong jalur evakuasi dipercepat mungkin karena jenazah sudah membusuk. Soalnya jenazah ibu saya sudah membengkak saat ditemukan," ucap Azhari.Kini Azhari tinggal sendiri. Karena rumahnya telah rata dengan tanah. Untuk sementara, ia akan menumpang di rumah saudaranya.Laporan Alfia Sudarsono dan Achmad Junaidi dari Rajabasa Lampung Selatan.