BPS Mencatat Terjadi Deflasi Sebesar 0,1 Persen Pada Juli 2020

bps foto viva
bps foto viva (Foto : )
Badan Pusat Statistik  atau BPS mencatat terjadi deflasi sebesar 0,1 persen pada Juli 2020. Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari.
Berdasarkan data yang dirilis, Senin (3/8/2020), BPS mencatat pada Juli 2020 terjadi deflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,95.Dari 90 kota IHK, ada 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota lain mengalami inflasi.Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,09 persen dengan IHK sebesar 107,21 dan terendah terjadi di Gunungsitoli, Bogor, Bekasi, Luwuk, dan Bulukumba masing-masing sebesar 0,01 persen.Sementara inflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 1,45 persen dan terendah terjadi di Jember dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,01 persen.BPS menyebut, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran.Antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,17 persen.Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks antara lain kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen dan  kesehatan sebesar 0,29 persen.Dengan deflasi nasional pada Juli 2020 sebesar 0,1 persen maka tingkat inflasi Januari-Juli 2020 sebesar 0,98 persen. Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2020 terhadap Juli 2019) sebesar 1,54 persen.