antvklik.com - Berkas kasus hoax tujuh kontainer kertas suara tercoblos, sudah dinyatakan lengkap atau P21, dengan tersangka Bagus Bawana Putra, yang sudah menjadi tahanan kejaksaan sejak Kamis (28/2/2019), sambil menunggu disidangkan. Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim, Kombes Pol.
Dani Kustoni menjelaskan, tersangka Bagus Bawana Putra ditangkap di Sragen, Jawa Tengah, pada 7 Januari 2019. Kepada penyidik, Bagus Bawana mengaku bahwa, dia yang punya ide membuat, mengunggah, hingga menyebarkan konten hoaks surat suara Pemilu 2019 sudah dicoblos dalam 7 kontainer di Tanjung Priok.
Bagus awalnya mengupload melalui akun twitter miliknya, dengan mention beberapa akun dan merekam suara, kemudian disebarkan ke beberapa temannya. Bagus telah berusaha menghilangkan jejak digital, namun polisi berhasil membuntuti dan meringkus Bagus. Bagus Bawana Putra sempat mendeklarasikan Koalisi Relawan Nasional (Kornas) pendukung Prabowo-Sandi, namun pengakuan Bagus Bawana sebagai ketua Kornas tersebut, dibantah oleh direktur Relawan Prabowo-Sandi, Ferry Mursidan Baldan.
Menurut Ferry, Bagus Bawana Putra, tidak berafiliasi dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, karena BPN Prabowo Sandi tidak mengenal organisasi relawan Kornas Prabowo yang dipimpin tersangka Bagus. Bagus Bawana Putra mendeklarasikan Relawan Nasional Prabowo pada tanggal 22 Mei 2018 di Jakarta, dan sejumlah media memberitakan acara deklarasi tersebut, sebelum penetapan Capres oleh KPU.
“Kita dari Koalisi Relawan Nasional Prabowo melihat narasi kepemimpinan Jokowi-JK 3 tahun terakhir menjerit, melihat derita rakyat yang mana dari seluruh pelosok dari Papua sampai Aceh, tidak bisa kita pungkiri kalau kita pakai hati nurani. Kehidupan bangsa sangat terciderai, keadilan di mana-mana sangat dimain-mainkan,” kata Bagus di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018). | Kukun Yudi Purwanto | Jakarta |
