Ayah Korban Menangis, 11 Pelajar Pengeroyok Anaknya Terancam Penjara

11 pelajar
11 pelajar (Foto : )

www.antvklik.com -  Ayah korban pengeroyokan terus menangis. Anaknya tewas dikeroyok sesama pelajar di Depok.  Tawuran tersebut terjadi di Pangkalan Jati, Cinere. Tawuran ini mengakibatkan R, seorang siswa SMK di Cinere, meninggal dunia. Polisi pun bergerak cepat dan mengamankan 11 pelajar SMKN di Jakarta Selatan yang diduga sebagai pelaku. Kesebelas pelaku pun langsung dimintai keterangan di Polsek Limo dengan didampingi pihak Badan Pemasyarakatan, lantaran kasus ini dilakukan oleh pelajar.

Kasat reskrim Polresta Depok, Kompol Bintoro mengatakan meskipun kasus ini melibatkan pelajar, pihaknya akan tetap memproses secara hukum. “ Kita berhasil menangkap 11 orang, 2 diantaranya dilakukan penahanan. 1 pelaku membawa senjata tajam kita kenakan undang - undang darurat sementara 1 lainnya kita kenakan pasal 351 karena melakukan penusukan.

9 orang lainnya kena pasal 358 terkait penyerangan secara bersama – sama dan itu sanksinya masih kita dalami,” kata Bintoro. Sementara paman korban  sangat terpukul kehilangan korban yang merupakan keponakan laki – laki satu – satunya.

“ Dia mau ulang tahun bulan November. Saya terpukul banget. Apalagi katanya itu salah sasaran. Para pelaku itu mau nyerang sekolah lain yang kena keponakan saya. Padahal dia baru mau pulang habis futsal sama teman – temannya,” kata sang Pama. Ayah korban yang datang ke Polsek Limo juga tak hentinya menangis menceritakan kejadian yang menimpa putra pertamanya. “Saya baru pulang kerja jam 8 dateng orang dari security Fatmawati. Bilang kalo korban di rumah sakit. Saya berangkat kesana pas di rumah langsung ke kamar jenazah. Saya liat anak saya langsung saya peluk dia.

Dia masih pake baju batik sekolah. Istri saya langsung pingsan,” ucapnya sambill menyeka air mata. Kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu, 20 Oktober lalu. Korban yang hendak pulang berboncengan motor, dikejar segerombolan pelajar lain yang langsung menyabet korban dengan senjata tajam. Korban sempat kritis, namun menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan ke rumah sakit.   Laporan Mely Kasna