Anak Jenius Usia 9 Tahun Daftar Program Doktoral di Amerika

laurent simmon2
laurent simmon2 (Foto : )
Seorang anak jenius dari Belgia akan mendaftar program doktoral atau strata 3 di Amerika Serikat. Sebelumnya, anak ini menempuh pendidikan jurusan teknik sebuah kampus di Belanda.
Adalah Laurent Simons, si anak jenius dari Belgia kembali jadi sorotan dunia. Bocah berusia 9 tahun ini sebelumnya belajar teknik elektro di Universitas Teknologi Eindhoven (TUE).Namun orangtua Simons mengeluarkannya dari perguruan tinggi Belanda itu dan 
menerima tawaran program PhD atau doktoral dalam bidang teknik listrik dari sebuah kampus di Amerika Serikat. Awalnya, orangtua Simons ingin anaknya menyelesaikan program teknik dalam tempo 10 bulan atau sebelum ulang tahunnya pada 26 Desember 2019. Jika ini terwujud, maka Laurent akan menjadi wisudawan termuda dunia.[caption id="attachment_258601" align="alignnone" width="567"] Laurent Simons menekuni bidang teknik elektro (Foto; Instagram@Laurent Simons)[/caption]Seandainya Laurent Simons lulus sebelum ulang tahunnya, ia akan mengalahkan Michael Kearney, yang lulus dari University of Alabama pada tahun 1984 pada usia 10.Kearney tercatat menjadi lulusan perguruan tinggi termuda di dunia, sebuah prestasi yang diakui oleh Guinness World Records.Alexander Simons, ayah Laurent mengaku telah menolak tawaran TUE untuk mengizinkannya lulus pada 2020.Ia dan istrinya kemudian sepakat untuk menarik putra mereka dari TUE karena telah menerima tawaran dari perguruan tinggi Amerika. Dikatakan, tidak mungkin bagi anaknya untuk membagi waktu antara dua perguruan tinggi."Terkadang, kita harus membuat pilihan. Jika dilewatkan, kita tidak pernah tahu apakah ia akan mendapatkan kesempatan itu lagi," kata Simons.Sementara TUE menegaskan, tidak mungkin bagi Simons untuk menyelesaikan studinya sebelum berusia 10 tahun, sementara ia juga mengembangkan wawasan, kreativitas dan analisa kritis.TUE juga mengingatkan agar tidak memberi "tekanan berlebihan pada mahasiswa berusia 9 tahun ini yang disebut-sebut memiliki bakat yang belum pernah ada sebelumnya. VOA Indonesia