Amerika Kecewa Bekas Museum Hagia Sophia Dijadikan Masjid

hagia sophia
hagia sophia (Foto : )
Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di Kerajaan Bizantium Kristen. Bangunan tersebut dikonversi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman Konstantinopel pada tahun 1453.
Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya kecewa dengan keputusan Turki mengubah monumen era Bizantium Hagia Sophia kembali menjadi masjid dan mendesak akses yang sama bagi semua pengunjung."Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki untuk mengubah status Hagia Sophia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus, seperti dikutip dari laman 
Channel News Asia , Sabtu (11/7/2020)."Kami memahami bahwa pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mempertahankan akses ke Hagia Sophia untuk semua pengunjung, dan berharap untuk mendengar rencananya untuk melanjutkan pengelolaan Hagia Sophia untuk memastikannya tetap dapat diakses tanpa hambatan untuk semua," lanjutnya."Keputusan Dewan Negara Turki untuk membatalkan salah satu keputusan penting bagi Turki modern dan keputusan Presiden Erdogan untuk menempatkan monumen di bawah pengelolaan Kepresidenan Urusan Agama sangat disesalkan," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.Sebagai magnet bagi wisatawan di seluruh dunia, Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di Kerajaan Bizantium Kristen.Bangunan tersebut dikonversi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman Konstantinopel pada tahun 1453.Pendiri sekularisasi modern Turki Mustafa Kemal Ataturk kemudian memutuskan untuk melestarikan monumen tersebut sebagai museum.Erdogan terus maju meskipun ada seruan terbuka kepada sekutu NATO oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, seorang Kristen evangelis yang sering berbicara tentang kebebasan beragama.Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Pompeo menyebut status museum sebagai "contoh" komitmen Turki untuk menghormati tradisi agama.Calon presiden Demokrat Joe Biden juga mengatakan pada hari Jumat bahwa ia sangat menyesalkan keputusan Turki.Biden pun meminta Erdogan untuk membalikkannya "dan alih-alih menjaga tempat berharga ini dalam statusnya saat ini sebagai museum, memastikan akses yang sama untuk semua."