Aksi Ratusan Polisi Cilik Bikin Presiden Kagum Di HUT Bhayangkara Ke-72

Aksi Ratusan Polisi Cilik Bikin Presiden Kagum Di HUT Bhayangkara Ke-72
Aksi Ratusan Polisi Cilik Bikin Presiden Kagum Di HUT Bhayangkara Ke-72 (Foto : )
www.antvklik.com
Pada HUT Bhayangkara tahun ini diramaikan oleh aksi ratusan polisi cilik yang berhasil mencuri perhatian Presiden Joko Widodo dan semua yang menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (10/7) pagi. Ratusan anak kecil yang menggunakan seragam Polri memamerkan kekompakan mereka dalam beraneka aksi formasi baris berbaris. Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla pun dibuat tersenyum dan terkagum-kagum akan aksi mereka. Meskipun anak-anak itu masih usia sekolah dasar, mereka berjalan dengan tegap, kuat, formasi yang rapih, tidak kalah dengan  para polisi sesungguhnya.Diakhir formasi, ratusan polisi cilik tersebut menutup aksinya dengan menonjolkan sisi kekanakan mereka, dengan berpaling ke arah Presiden Jokowi sambil melambaikan tangannya dan mengucapkan, "Dadah Pak Presiden".Dalam acara ini, Jokowi bertindak selaku inspektur upacara sekaligus memberikan amanat dan sambutan untuk HUT Bhayangkara ke-72 ini. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo meminta kepada Polri untuk usianya yang ke 72 ini agar selalu menjunjung tinggi profesionalisme, dan menumpas ancaman teroris di tanah air."Kita mendapat hadiah yakni negara ke10 teraman didunia yang kita harus pertahankan, yang didalamnya ada kerja keras polri. Polri akan mendapat tant angan yang makin kompleks, yang membawa ancaman baru bagi situasi keamanan.  Polri harus lebih bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme." Ujar Presiden Joko Widodo.Selain Kapolri Jenderal Tito Karnavian, hadir juga kepala lembaga lain yakni Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, dan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Untuk HUT Bhayangkara ke-72 tahun ini, polri mengangkat tema yaitu 'Semangat Promoter Siap Mengamankan Agenda Nasional 2018 dan 2019'.Laporan Shandi March & Achmad Djunaidi, dari Jakarta