Pelajar SMK Tewas saat Ekskul Bela Diri di Sekolah, Orang Tua Curiga Ada Tindak Kekerasan

Pelajar SMK Tewas, Orang Tua Curiga Ada Tindak Kekerasan
Pelajar SMK Tewas, Orang Tua Curiga Ada Tindak Kekerasan (Foto : antvklik-Pujiansyah)

Antv – Kuasa hukum keluarga korban dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak beberkan kondisi almarhum setelah pulang ke rumah duka di Desa Gebang Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

"Setelah kami mendengar cerita dari orang tua almarhum, mendengar cerita singkat. Bahwa, almarhum itu datang ke rumah sakit menurut kepala sekolah itu dalam kondisi baik. Tapi, ternyata setelah kita lihat di foto luar biasa.Mukanya ada luka, wajahnya lebam, yang paling luar biasa adalah giginya patah, alat kemaluannya keluar darah," kata Agus Bakti Nugraha dan rekan, kuasa hukum keluarga korban dari Lembaga Bantuan Hukum PD VIII FKPPI Lampung, Kamis (8/6/2023).

Karena itu, ini kejanggalan. Kejanggalan ini nanti akan menguak tabir yang sebenarnya. Kemudian, kata dokter meninggal karena sakit perut kemudian infeksi.

"Kalau prediksi kami. Dugaan kami dari foto dan video yang ada. Kami meyakini bahwa almarhum meninggal bukan karena sakit perut atau infeksi. Kami meyakini ada dugaan perlakuan sebelum beliau meninggal itu berupa tindakan kekerasan," jelas Agus.

Pihaknya juga meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokter Rumah Sakit Kartini, Kalirejo, Lampung Tengah.

"Kita akan meminta kepada penyidik untuk memeriksa dokter tersebut karena harus bertanggung jawab sebab beliau dibawah sumpah harus menerangkan yang sebenarnya. Mudah-mudahan dengan adanya media ini akan mengungkap takbir yang sebenarnya," bebernya.

Pihak keluarga juga meminta Polres Lampung Tengah untuk melakukan otopsi dan mudah-mudahan mampu mengungkap kejadian yang sebenarnya.

"Ibu ini yang mempertaruhkan nyawa anaknya. Mudah-mudahan tangisan ibu harapan seorang ibu akan dikabulkan. Terungkap kebenaran yang sebenar-benarnya," paparnya.

Lebih lanjut kata Agus, pihaknya akan mendampingi proses ini sampai selesai. "Kalau dugaan kami benar, harus ada tersangkanya. Karena tidak mungkin seperti di video, seperti di foto kemudian sendiri tidak mungkin. Sehingga dugaan kami akan ada tersangka," tegasnya.

Menurutnya, siapa pelaku yang menyebabkan korban meninggal dunia hingga kini belum diketahui. Namun, penyidik akan tahu setelah nanti otopsi kemudian menggali keterangan dari ibu korban dan hasil autopsi.

"Dugaan kami udah kerumah sakit sudah tidak ada. Kami minta kepada aparat penegak hukum siapapun mau pihak sekolah atau siapapun yang patut diduga dicurigai harus mempertanggungjawabkan," tutupnya.