Warga Pesisir Jakarta Diminta BPBD Agar Waspada Banjir Rob

Warga Pesisir Jakarta Diminta BPBD Agar Waspada Banjir Rob
Warga Pesisir Jakarta Diminta BPBD Agar Waspada Banjir Rob (Foto : Ilustrasi - Pixabay)

Antv – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta untuk waspada bencana banjir Rob atau bisa disebut juga banjir pesisir.

Hal itu berdasarkan informasi BMKG tentang peringatan potensi banjir pesisir (rob) tanggal 1 - 8 Juni 2023.

Demikian dikatakan Kepala BPBD DKI  Isnawa Aji dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Jumat (2/6/2023). "Berkaitan dengan potensi Rob ini akan ada peningkatan air pasang, kita sifatnya antisipasi," ucapnya.

Isnawa menyampaikan banjir rob terjadi karena adanya fenomena fase Bulan Purnama (Full Moon) pada tanggal 3 Juni 2023. Fenomena ini terjadi bersamaan dengan Jarak terdekat bulan ke bumi (Perigee) pada tanggal 6 Juni 2023.

"Adanya fenomena bulan purnama. Kondisi ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," ujarnya.

Ia menyebut wilayah pesisir Jakarta yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir Rob. Antara lain, Kamal Muara, Kapuk Muara, Pademangan, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing dan Kalibaru.

"Di wilayah mungkin ini akan terjadi genangan di wilayah-wilayah itu. Biasanya banjir Rob ini akan cepat surut," ucapnya.

Lebih lanjut, Isnawa menyampaikan antisipasi telah dilakukan  terkait banjir yang kerap melanda pesisir Jakarta ini. Salah satunya dengan  mengerahkan pompa penyedot air dengan berkoordinasi degan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.

"Mereka punya pompa mobile dan pompa stationer yang akan melakukan penyedotan air. Pompa itu akan diletakan di pemukiman warga," kata Isnawa.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan titik pengungsian bagi warga yang terdampak banjir Rob di pesisir Jakarta ini. Titik pengungsian ini, menurutnya, sudah ditetapkan oleh para lurah di Jakarta Utara.

"Artinya tetap lurah-lurah itu tetap siaga. Hal itu untuk mengantisipasi," ujarnya.

Langkah lain dalam mengantisipasi banjir Rob, kata dia dengan membangun proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall). Dimana pembangunan tanggul ini belum selesai dikerjakana.

"Pembangunan ini belum tuntas. Karena panjangnya itu bisa 60 km kini pembangunannya baru 50 persen," ucapnya.

Menurutnya, dengan adanya tanggul ini maka air tidak masuk ke pemukiman di Jakarta Utara. Ia berharap pembangunan tanggul laut raksasa ini dapat dilanjutkan Kementerian PUPR dengan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.

"Nanti kalau tanggulnya sudah tinggi dari ujung sampai ujung. Saya yakin air limpasan tidak akan masuk ke pemukiman," tandasnya.