Heboh Siswa SMP di Pacitan Berhubungan Intim di Sofa, Ini Kata Pihak Sekolah

Heboh Siswa SMP di Pacitan Berhubungan Intim di Sofa
Heboh Siswa SMP di Pacitan Berhubungan Intim di Sofa (Foto : Ilustrasi - Pixabay - Agus Wibowo)

AntvHeboh, beredar viral video yang memperlihatkan sepasang siswa SMP, sedang melakukan adegan berhubungan intim layaknya pasangan suami istri di sebuah sofa.

Video berdurasi 35 detik tersebut beredar melakui jejaring perpesanan WhatsApp Massenger (WA) Group Jumat (19/05/2023).

Diduga pemeran video tak senonoh itu merupakan pelajar salah satu SMP Negeri ternama di Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur.

"Itu videonya banyak mas yang beredar itu. Ada yang adegan sendiri ada berdua. Awalnya beredar di group sekolah Menengah Atas. Nah yang terakhir tersebar di Group Sekolah SMP," terang NS seorang pelajar kelas 2 SMPN setempat.

"Anaknya sudah di panggil BP Sekolah dan sekarang dua duanya tidak sekolah. Malu mungkin," imbuhnya.

Setelah sempat tertutup, akhirnya pihak sekolah tempat sepasang siswa siswi mesum itu angkat bicara.

Pihak SMPN 1 Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menyatakan keduanya merupakan anak didiknya.

Saat ditemui awak media, para guru di SMPN 1 Ngadirojo mengatakan bahwa, Soemanto, Kepsek SMP 1 Ngadirojo tidak pernah masuk sejak merebaknya kasus itu.

Lebih lanjut seorang guru SMPN 1 Ngadirojo mengatakan bahwa remaja pria dalam vidoe itu berinisial FL, kelas XI dan yang perempuan NA, kelas VIII.

"NA Kelas VIII sudah akan pindah ke Sekolah lain diluar Pacitan. Pihak sekolah tidak menyuruh untuk pindah, tetapi inisiatif keluarga memindahkan sekolahnya,” sebut salah seorang guru SMP 1 Ngadirojo, Jumat (26/5/2023).

"Iya pak, dua duanya sekolah disini. Video yang ada di hp anak saya sudah saya suruh hapus lo pak. Jijik pak amit amit," ujar Suryani, orang tua siswa, saat menjemput anaknya pulang di depan sekolah, Jumat (26/5/2023).

Suryani menambahkan bahwa, berdasarkan informasi yang ia terima, adegan mesum itu dilakukan di luar jam sekolah, bukan dalam lingkup sekolah.

"Katanya proses kejadian itu di luar jam belajar dan tidak menggunakan seragam sekolah. Orangtuanya guru SMP 4 Ngadirojo sana katanya. Mungkin semua sibuk  tidak bisa mengawasi anaknya,” tambahnya.

Menurut Suryani, peristiwa memalukan itu terjadi karena kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak di lingkungan keluarga.

Akibat kejadian tersebut, pihak sekolah merasa tercoreng nama baiknya.

Langkah antisipasi serupa tidak terjadi, saat ini pihak sekolah melarang para murid membawa handphone. Namun demikian masih banyak yang membawa dan disembunyikan.