Keluarga ART Beberkan Kronologis Penganiayaan yang Dilakukan Majikan

Keluarga ART Beberkan Kronologis Penganiayaan yang Dilakukan Majikan
Keluarga ART Beberkan Kronologis Penganiayaan yang Dilakukan Majikan (Foto : antvklik-Pujiansyah)

Antv – Kedua orang tua kandung dari asisten rumah tangga (ART) korban penganiayaan berinisal DDR (15) dan DW (23) beberkan kronologis awal anaknya menjadi ART.

Mustofa (47) ayah kandung DDR saat ditemui di salah satu rumah di wilayah Kabupaten Pringsewu, Lampung, mengatakan, awal mula anak ke 2 dari 3 bersaudara itu sebelum berangkat kerja jadi ART.

Menurut Mustofa, sewaktu anaknya mau berangkat kerja, dirinya sedang tidak di rumah.

Jadi, menurut Mustofa ada salah satu tetangga desa datang ke rumahnya. Kebetulan kata Mustofa, anaknya tinggal bersama neneknya di Kabupaten Pesawaran.

"Diiming-imingi, katanya kerjanya enak. Kami penasaran. Kalau kamu mau ke situ aja," kata Mustofa, Kamis (25/5/2023).

Setelah itu, lanjut Mustofa, sudah ada 7 bulan anaknya itu tidak ada kabarnya di tempat kerjanya.

Kata Mustofa, kakaknya sempat mencari keberadaraannya karena ketika ditelpon tidak pernah diangkat.

"Pas saya pulang dari perantauan. Saya hubungi dan telpon tidak diangkat. Kemudian majikannya marah, kata siapa anaknya tidak ada kabar. Ini anaknya sehat walafiat tinggal ama saya," jelas Mustofa.

Mustofa pun bersyukur jika anaknya dalam keadaaan sehat. Ia meminta majikan anaknya itu untuk menganggap anaknya seperti anak sendiri.

Dua bulan kemudian, Mustofa menghubungi anaknya karena kakaknya mau menikah.

"Saya telpon tidak diangkat dan saya kirim pesan lagi. Kemudian dibales maaf bapak, katanya saya nggak di rumah dan lagi di Jakarta," bebernya.

Setelah pulang ke rumah, Mustofa kemudian bertanya ke anaknya bahwa berada di Jakarta.

"Majikan saya ada kok sama saya. Katanya kalau enggak kayak gitu, saya langsung dipukul," ucapnya.

Mustofa berharap agar pihak kepolisian segera menangkap majikan yang telah menganiaya anaknya tersebut.

Hal serupa diungkapkan Suratno (56) ayah kandung dari DL. Suratno berharap kepada majikan anaknya itu untuk gajih anaknya itu di bayarkan.

"Gaji, hak anak saya dibayarkan. Masalah laporan ke pihak kepolisian diusut tuntas," ungkapnya.

Menurut Suratno ayah DW, selama bekerja anaknya itu tidak pernah komunikasi sama keluarga dirumah.

Ia pun tidak menyangka atas kejadian penganiayaan itu. Setelah anaknya pulang baru mengetahui cerita anaknya selama bekerja mencari nafkah. Namun, saat bekerja mendapat perlakuan yang tidak manusiawi.

"Sedih, saya mohon maaf pada aparat penegak hukum untuk mengungkap semua atas perbuatan yang sudah melakukan penganiayaan terhadap anak saya," tutupnya.