Bentrokan Berdarah Pekerja Kebun vs Pasukan Pengamanan PT DSI, 3 Orang Terluka

Bentrokan Berdarah Pekerja Kebun vs Pasukan Pengamanan PT DSI
Bentrokan Berdarah Pekerja Kebun vs Pasukan Pengamanan PT DSI (Foto : antvklik-Muhammad Arifin)

AntvBentrokan berdarah terjadi di sebuah kebun sawit Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau, antara pekerja kebun dengan pasukan pengamanan PT DSI, Minggu (14/5/2023).

Akibatnya tiga orang pekerja kebun milik Dasrin Nasution dilarikan ke rumah sakit terdekat, akibat terkena senjata tajam milik pasukan pengamanan PT Duta Swakarya Indah (DSI).

“Satu orang luka dalam di bagian kepala karena terkena kampak. Satu orang lagi kena tusuk di bawah matanya dan terakhir juga kena benda tajam di bagian kepala. Semua pekerja kami,” kata Dasrin (15/5/2023).

Dasrin menceritakan pihaknya tidak ingin terjadi bentrokan di lapangan. Sebab ia hanya ingin mengeluarkan Tandan Buah Segar (TBS) yang sudah dipanen. Saat mengeluarkan TBS tersebut dicegat oleh pasukan pengamanan PT DSI yang membawa sejumlah senjata tajam.

"Saya sudah bicara baik -baik, keperluan saya cuma bagaimana buah bisa dikeluarkan. Tetapi dicegat sama preman-preman suruhan DSI itu di jalan pos jaga yang saya bangun sendiri,” kata Dasrin.

Dasrin yang langsung hadir di lokasi sudah memohon-mohon kepada pihak suruhan PT DSI. Namun pihak DSI tidak menggubrisnya.

Bahkan justru mempersiapkan persenjataan mereka. Seperti memakai tameng, membawa parang, pisau dan ketapel.

“Truk kami sewa tapi tak bisa keluar, pekerja kami sudah marah karena pendapatannya dari penjualan sawit, jadi kami kawal truk keluar bersama -sama, pekerja kami tidak menggunakan senjata tajam seperti orang-orang suruhan PT DSI tersebut,” kata dia.

Dasrin juga mengaku sangat heran, sebab TBS yang akan dikeluarkannya melewati lahan dan jalannya sendiri. Sedangkan pos jaga dan portal tersebut juga miliknya.

“Supaya tidak terjadi bentrokan, saya memohon di tanah saya sendiri yang bersertifikat, tetapi orang-orang suruhan PT DSI itu tetap ngotot melarang truk sawit kami keluar,” ungkap dasrin.

Menurut Dasrin, pihak PT DSI sengaja membuat masalah di tempatnya. Alasan DSI adalah putusan pengadilan sedangkan Dasrin memegang SHM.

“Buah yang sudah dipanen itu sudah busuk di dalam, karena terus dilarang pihak DSI untuk keluar,” tutupnya.

Hingga kini lokasi bentrokkan masih di jaga pihak kepolisian dari polres siak dan petugas terus melakukan mediasi agar bentrokan tidak kembali terulang.