BMKG Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia dalam Dua Hari ke Depan

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia (Foto : Ilustrasi - Pixabay)

Antv – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 13-14 Mei 2023.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Jumat malam (12/5/2023).

Eko Prasetyo lebih lanjut mengemukakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 6-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan P. Jawa, perairan selatan P. Lombok," paparnya.

Kondisi tersebut, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, Selat Lombok bagian utara, perairan Kep. Sabalana-Kep. Selayar.

Lalu, di Laut Flores bagian timur, perairan Wakatobi, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung-Likupang, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan Kep. Banggai-Kep. Sula, perairan P. Buru-P. Ambon-P. Seram, Laut Seram, Laut Banda, perairan Kep. Sermata-Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai-Kep. Aru dan Laut Arafuru.

Gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumba dan Samudra Hindia Selatan NTT.

Sedangkan pada gelombang yang sangat tinggi yaitu 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Timur dan Samudra Hindia Selatan Bali-NTB.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tuturnya.

Eko Prasetyo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Kemudian, kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).