Terungkap! Mayat Tanpa Busana yang Ditutup Daun Ternyata Pria, Alat Kelamin Hilang

Mayat Tanpa Busana Ternyata Pria, Alat Kelamin Hilang
Mayat Tanpa Busana Ternyata Pria, Alat Kelamin Hilang (Foto : antvklik-Mely Kasna)

AntvTerungkap! Setelah diotopsi sementara, mayat tanpa busana yang awalnya disebut perempuan, ternyata berjenis kelamin pria, dan alat kelaminnya hilang, sehingga dikira perempuan.

Hal ini ditegaskan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno usai melakukan olah TKP ulang di Jalan Lingkar Podomoro, Tapos pada Jumat (12/5/2023).

Yogen mengatakan hilangnya kelamin korban masih dalam penyelidikan, apakah lantaran pembusukan atau hal lain.

"Jadi belum bisa disimpulkan oleh dokter ya apakah itu hilang karena pembusukan atau hilang disengaja ya nanti kita menunggu hasil lengkapnya hasil autopsinya," ujar Yogen ditemui di lokasi.

Oleh dokter forensik, kata Yogen, disimpulkan korban berjenis kelamin pria dengan perkiraan usai 49 sampai 65 tahun dengan tinggi badan sekira 162 sentimeter.

Terdapat dua luka tusuk di bagian tubuh korban, namun belum dapat dipastikan apakah luka tusuk tersebut yang menyebabkan korban kehilangan nyawa.

"Memang ditemukan luka tusuk di perut kanan dan pinggul sebelah kiri ya namun kita tidak tahu apakah itu penyebab kematian apa bukan," ujarnya.

Tak hanya itu, sejumlah organ tubuh korban hilang seperti batang tenggorokan, tulang rawan dan bagian gondok yang tidak ditemukan.

Dokter forensik pun akan melakukan teknik hispatologi untuk menemukan penyebab kematian korban.

"Hispatologi di mana mengambil jaringan dari korban untuk dicek di mikroskop apakah ada perubahan untuk terkait masalah adanya penyakit atau bukan, kita masih menunggu itu," ujarnya.

Sementara terkait identitas, pihak kepolisian dan forensik pun masih mengalami kesulitan pasalnya bagian jari korban beberapa sudah ada yang rusak sehingga pihaknya akan memaksimalkan upaya rekayasa digital.

"Jari-jari yang masih terlihat utuh polanya untuk kita masukkan ke sistem, karna memang beberapa jarinya sudah agak rusak tapi tidak 100%. Jadi kita upaya maksimal rekayasa digital untuk itu," jelasnya.