Misteri Kematian Seorang Gadis di Gudang Peluru Terkuak, sang Mantan Pacar Ditangkap

Antv – Misteri kematian seorang gadis belia beriinisial N, usia 15 tahun di bekas gudang peluru Kedung Cowek, kawasan jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, terkuak.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Arief Ryzki Wicaksana menyatakan, dua remaja berinisial AR dan Y, salah satunya adalah mantan pacar N, ditangkap.

Dari dua remaja yang ditangkap itu, ada yang masih status pelajar. Namun AKP Arief Ryzki Wicaksanaf belum merinci lebih jauh soal identitas keduanya secara lengkap.

“Keduanya mengenal korban, yang satu teman, yang satu mantan pacarnya. Untuk lengkapnya mungkin dalam waktu dekat kita rilis,” ujar AKP Arief Ryzki Wicaksana, Selasa (9/5/2023).

AKP Arief Ryzki Wicaksana juga enggan mengungkap lebih jauh bagaimana peran dari keduanya dan modus yang dilakukan serta apa motifnya kedua remaja itu membunuh N.

Menurut AKP Arief Ryzki Wicaksana, hal itu masih menjadi materi penyidikan dan sedang didalami. Begitupun dugaan adanya pelaku lain.

AKP Arief Ryzki Wicaksana juga menuturkan proses autopsi masih dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lengkap sehingga hasilnya belum bisa diumumkan.

Beredar informasi jika N tudak hanya dibunuh, tapi juga diperkosa.

“Sementara untuk lengkapnya belum ada,” imbuhnya.

Diketahui, warga geger dengan penemuan jasad remaja perempuan dalam kondisi mengenaskan di bekas Gudang Peluru Kedung Cowek Surabaya.

Jasad tersebut diduga kuat adalah N, remaja asal Kenjeran yang sempat dilaporkan hilang oleh keluarga sejak 16 April 2023 lalu.

Jasad N ditemukan seorang warga yang sedang berwisata hendak swafoto di Benteng Kedung Cowek pada Minggu (7/5/2023) pukul 16.00 WIB.

Berdasarkan pengakuan saksi, pada saat itu dia tidak mencium aroma tidak sedap layaknya bau bangkai di lokasi.

Hal ini dimungkinkan karena jenasah korban kondisi nya saat di temukan dalam kondisi hangus bekas terbakar

Murut salah satu keluarga M, sebelum hilang dan akhirnya ditemukan meninggal, N terakhir memberi kabar pada sore hari sedang berada di rumah salah satu temannya. Namun setelahnya tidak bisa dihubungi.

“Sempat ada yang bilang ketemuan sama dua temannya atas nama R dan Y, tapi mereka tidak mengaku. Tapi dibenarkan temen laki-laki lainnya kalau mereka bertiga memang sempat bertemu hari Minggu itu,” ujar SA, salah satu keluarga N.