Beraksi dengan Menguliti dan Memutilasi, Komplotan Pencuri Daging Kerbau Dibekuk Polisi

Komplotan Pencuri Daging Kerbau Dibekuk Polisi
Komplotan Pencuri Daging Kerbau Dibekuk Polisi (Foto : antvklik-Taufiq Hidayah)

Antv – Warga Kecamatan Banjarwangi dan Kecamatan Singajaya Garut, Jawa Barat, baru-baru ini dihebohkan banyak ditemukannya hewan kerbau dan sapi mati dengan tak wajar dan mencurigakan.

Puluhan hewan ternak warga itu, mati delam kondisi mengenaskan, atau hanya tersisa tulang, kepala dan isi perut di kandang.

Ternyata, hewan ternak warga bukan dimangsa binatang buas, melainkan dicuri dengan cara dimutilasi bagian dagingnya saja oleh spesialis pencuri daging kerbau.

Misteri banyaknya hewan kerbau dan sapi yang mati tak wajar di Banjarwangi dan Singajaya Garut, saat jelang puasa dan jelang lebaran 2023 kemarin, mulai terkuak.

Hewan ternak masyarakat di Garut Selatan itu, sebelumnya dilaporkan mati dalam kondisi mengenaskan di kandang.

Hanya tersisa tulang, kepala dan isi perut saja, seolah usai disantap binatang buas.

Sebelumnya warga yang jarang melapor, karena mengira ternak peliharaannya itu mati dimangsa hewan buas.

Polisi berhasil membongkar sindikat pencuri ternak warga yang awalnya dinyatakan mati tak wajar.

Komplotan pelaku sengaja meninggalkan tulang, kepala dan isi perut kerbau di kandang, untuk mengelabui korban.

Sementara bagian daging ternak mereka mutilasi dan dikuliti untuk dijual ke penadah daging di Bandung.

"pencurian hewan dan diambil dagingnya diungkap tadi malam,"singkat Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro, Sabtu (29/4/2023).

Ada lima sampai tujuh pelaku yang diamankan oleh tim Sancang Polres Garut, yakni berinisial J, AS, AB, YH, D dan AM.

Para pelaku kini tengah dilakukan pemeriksaan di Mapolres Garut, serta menyita beberapa barang bukti berupa golok, pisau dan motor yang ikut 'dievakuasi' petugas.

Kasus kematian misterius kerbau dan sapi di dua Kecamatan itu mencapai puluhan ekor.

Dari 5 pemilik ternak yang membuat laporan saja, masing - masing telah kehilangan 2 ekor ternak dengan kerugian puluhan juta rupiah.

Belum terhitung lagi korban lain yang belum melapor di Kecamatan lain.