Arti Mimpi Sandal Hilang 1 di Hutan dari Ibunda Alamarhum Pratu Miftahul Arifin

Arti Mimpi Sandal Hilang 1 di Hutan dari Ibunda Pratu Miftahul Arifin
Arti Mimpi Sandal Hilang 1 di Hutan dari Ibunda Pratu Miftahul Arifin (Foto : antvklik-Agus Wibowo)

Antv – Parmini, perempuan kelahiran 1965 itu merupakan ibunda kandung dari almarhum Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI yang sesuai rilis Mabes TNI sudah dipastikan gugur pada Sabtu (15/4/2023), sekitar pukul 16.30 WIT.

Almarhum Pratu Miftahul Arifin dikabarkan tewas setelah tim 3 Badak 3 Satgas Yonif 322/GT/ terlibat kontak tembak dengan Kelompok Sparatis Teroris (KST) di Nduga Papua.

Kepergian putra pertama Parmini-Agus Santoso tersebut, masih belum bisa dipercaya. Namun setelah mendapat kabar resmi dari Yonif 321 melalui anak menantunya, sontak parmini syok.

"Sempat belum percaya, baru setelah di telepon istri anak menantu saya baru percaya bahwa benar adanya," ujar Parmini.

Agus Santoso, saat itu sedang berada di sawah tak jauh dari rumahnya pun belum mengetahui kabar apapun. Dia di hampiri perangkat desa dan diajak pulang.

"Sampai rumah saya lemes mas, tidak punya tenaga sama sekali setelah mendengar kalau anakmu Arifin wes ora enek pak, ketembak," ujar Agus Santoso.

Agus Santoso lantas menceritakan bahwa sebelum peristiwa baku tembak dengan Kelompok Sparatis Teroris di Papua, malam harinya, sang istri Parmini, bermimpi pergi berjalan ke hutan.

Dalam mimpi itu, Parmini ke hutan memakai sandal. Namun di tengah perjalanan ia harus kehilangan satu sandalnya.

"Pak aku mimpi seperti berada di dalam hutan. Di tengah perjalanan sepasang sandal yang saya pakai tiba tiba satu terlepas dan hilang. Saya cari tidak ketemu. Tiba tiba terbangun. Ceritanya begitu mas, saya cuma diam tidak bisa menjawab," beber Agus Santoso.

Rupanya mimpi itulah yang diyakini sebagai firasat bahwa musibah menimpa putra pertama pasangan Agus Santoso-Parmini, yakni gugurnya Pratu Miftahul Arifin saat menjalankan tugas.

Kini keluarga petani itu harus kehilangan seorang putranya yang menjadi tumpuan keluarga.

Dalam kondisi apapun keluarga berharap jasad Pratu Miftahul Arifin dipulangkan dan dimakamkan di tanah kelahirannya.