Catatan Ilham Bintang: Ketika Kepala BNPT Didaulat Kultum di Masjid At Tabayyun

Ketika  Kepala BNPT Didaulat Kultum di Masjid At Tabayyun
Ketika Kepala BNPT Didaulat Kultum di Masjid At Tabayyun (Foto : Istimewa)

Antv – Ada tiga golongan manusia yang amal puasanya tidak akan diterima Allah SWT. Bahkan malaikat Jibril sendiri yang meminta khusus kepada Allah SWT agar menolak ibadah puasa tiga golongan itu.

Rasulullah SAW pun "dilibatkan" oleh  Jibril untuk mengamini doanya ini.
Pertama, anak yang durhaka kepada ibu bapaknya.
Kedua istri yang durhaka kepada suaminya.
Ketiga muslim yang tidak mau memaafkan sesama saudaranya muslim.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Komjen Rycko Amelza Dahniel, Sabtu (8/4/2023) malam mengangkat kisah itu dalam kuliah tujuh menit (kultum) di Masjid At Tabayyun, Taman Villa Meruya, Jakarta Barat. Ia sendiri mengawali kultumnya dengan menyitir surat QS Al Baqarah :183 mengenai perintah berpuasa.

Acara Tahlilan

Malam itu, sedianya Komjen Rycko akan menghadiri tahlilan di rumah duka almarhumah Ibu Widi Astutik binti Miswandoko, istri Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si yang wafat Jumat (7/4/2023) petang  di Singapura.

Sebelum ke rumah duka ia mampir  di Masjid At Tabayyun untuk Salat Isya. Jarak masjid dengan rumah duka memang hanya sekitar 300 meter.

Di sisi lain, menyadari  kehadiran Komjen Rycko di tengah mereka, jemaah  masjid pun langsung mendaulat Kepala BNPT itu  untuk sekalian mengimami Salat Isya dan mengisi acara kultum disela Salat Tarawih malam itu.

img_title
Ketika Kepala BNPT Jadi Imam di Masjid At Tabayyun. (Foto: Istimewa)


Saya membisiki pejabat baru BNPT yang baru  dilantik 4 April lalu soal aspirasi  jemaah itu.

"Karena ini  perintah, apa boleh buat harus dijalani," guraunya kemudian di atas mimbar. Menyimak kultum dan bacaan surat saat mengimani Salat Isya, tak berlebihan jika Rycko dijuluki  sebagai Jendral Soleh.

Jendral Polisi Berprestasi

Suami Hj. Yudaningrum, S.E. dan ayah tiga anak : Ipda Muhammad Yudisthira Rycko, S.Tr.K, Nada Salsabila Rycko, S.Ked, dan  Aisyah Fahira Rycko itu dikenal luas sebagai polisi berprestasi.

Ia termasuk perwira polisi yang pernah mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.

Rycko mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, dan Idham Azis.

Pria kelahiran Bogor, 14 Agustus 1966, ini merupakan lulusan terbaik Akpol 1988 dan berpengalaman dalam bidang reserse.

Jabatan terakhirnya adalah Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri sebelum dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala BNPT, 4 April lalu.

Rycko juga merupakan lulusan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia pada tahun 2001, Doktoral (S3) pada Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia pada tahun 2008 dengan predikat Cum Laude dan diangkat sebagai Guru Besar dalam jabatan Profesor dibidang ilmu Kajian Ilmu Kepolisian pada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sejak tanggal 1 Agustus 2020 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim.

Penugasan pertama ia jalani di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akademi Kepolisian Semarang. Tahun 1993 ia mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus dengan predikat terbaik, selanjutnya kembali bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan kemudian sebagai Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya. Tahun 2002 ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.

Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya Kapolres Jakarta Utara. Setelah itu, ia dipromosikan jadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Rycko kemudian menjabat Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, lalu sebagai Wakapolda Jabar,  menjadi Ketua STIK (dulu dikenal sebagai PTIK).

Kunjungannya ke Masjid At Tabayyun sebuah surprise dan pengurus masjid  menganggap itu suatu kehormatan. Rycko pun disambut gembira oleh seluruh pengurus masjid.

Selesai Salat Tarawih dan  berbincang beberapa saat Rycko pun pamit untuk mengikuti pengajian di rumah Wakapolri.  

Masjid At Tabayyun di komplek Taman Villa Meruya berdiri di atas tanah seluas 3500 m2. Masjid dengan bangunan dua tingkat seluas 800 m2 itu diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur DKI DR Anies Baswedan 9 Oktober 2022.

At Tabayyun merupakan masjid perjuangan yang baru dapat diwujudkan  setelah  30 tahun dinanti dan didambakan oleh warga Muslim di komplek TVM.

Pengurus Masjid At Tabayyun yang menyambut Komjen Rycko  malam itu, antara lain : Marah Sakti Siregar,  Andre Suyatman, Ending Ridwan, Faidal Yuri, Erlangga, Husni Tamsil, Apang Taufik, Irwan Mulyono, Refly, dan Masruhan.

Momen silaturahmi itu pun tak lupa diabadikan dalam beberapa pose foto bersama.

img_title
Foto Bersama. (Foto: Istimewa)