Presiden Perintahkan Zona Berbahaya Depo Plumpang Steril Dari Penduduk

Presiden Joko Widodo kunjungi lokasi kebakaran depo Plumpang.
Presiden Joko Widodo kunjungi lokasi kebakaran depo Plumpang. (Foto : BNPB)

Antv –Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam peninjauan lokasi yang terdampak atas peristiwa terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

Dalam peninjauan itu, Presiden juga mengunjungi tenda pengungsian yang berada di RPTRA Rawa Badak. Kepada warga pengungsi, Kepala Negara menyampaikan belasungkawa atas peristiwa yang telah menewaskan 16 jiwa dan 37 lainnya luka-luka.

Pada kesempatan itu Kepala Negara juga berdialog bersama warga terdampak yang dilanjutkan dengan pemberian bantuan permakanan dan uang santunan. Dalam keterangannya, Presiden mengintruksikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj.Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar segera mencari solusi segera.

Adapun Presiden mengatakan bahwa lokasi permukiman padat penduduk yang terdampak kebakaran depo pertamina ini berada di wilayah yang berbahaya dan seharusnya tidak menjadi tempat tinggal penduduk. Lebih lanjut, Presiden tetap menekankan agar ada beberapa pilihan solusi yang tepat.

Kepala Negara mengatakan bahwa solusi bisa dengan memindahkan depo atau merelokasi permukiman yang berada di sekitar depo.

“Saya sudah perintahkan Menteri BUMN dan Pj.Gubernur DKI untuk segera mencari solusinya,” kata Presiden. “Karena ini memang zona yang bahaya. Tidak bisa lagi ditinggali. Tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Depo Plumpangnya digeser atau penduduknya yang digeser direlokasi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Presiden juga menggarisbawahi agar apa yang terjadi di Depo Plumpang ini kemudian menjadi evaluasi bagi wilayah lain. Presiden meminta agar masyarakat lebih bijak dalam menentukan lokasi tempat tinggal.