Buwas Pastikan Stok Beras Aman hingga Musim Panen Raya Mendatang

Buwas Pastikan Stok Beras Aman hingga Musim Panen Raya Mendatang
Buwas Pastikan Stok Beras Aman hingga Musim Panen Raya Mendatang (Foto : antvklik-Yustinus Bagus)

Antv – Dengan adanya fenomena kenaikan harga dan kelangkaan ketersediaan beras di beberapa daerah termasuk di Jakarta, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau yang lebih akrab dikenal dengan sapaan Buwas, melakukan pemantauan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), bersama dengan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, dengan menyambangi gudang beras Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), yang berlokasi di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, (3/2/2023).
 
Kegiatan ini mereka lakukan dalam rangka memastikan stok beras tetap tersedia hingga masa panen raya hingga Bulan Maret mendatang, harga beras pun masih berada di kisaran wajar.
 
Dalam kegiatan pemantauan ini, Buwas mengatakan stok beras yang ada di food station per-tanggal 3 Februari ini berkisar 14 ribu ton, dimana jumlah stok beras yang normal adalah 30 ribu ton. Menurut Buwas, bulog akan bekerja sama dengan bapanas guna mencukupi jumlah yang masih kurang itu melalui penyaluran beras impor.
 
“Jadi 500 ribu ton yang kita punya premium ini ya mudah-mudahan ini bisa habis dalam waktu yang relatif singkat, untuk kebutuhan puasa-lebaran, jadi masyarakat tidak usah takut, karena kita sudah menyiapkan itu dalam negeri pada proses panen raya nanti, Maret seperti Pak Arief sampaikan itu di awal-awal panen itu belum bisa ambil karena untuk mengisi penggilingan, rumah tangga petani ya, setelah itu kita baru bisa melakukan penyerapan sesuai dengan perintahnya dari Pak Arief, Bulog harus menyiapkan atau mencadangkan beras pemerintah itu 2,4 juta, bisa di luar ini (beras impor), karena ini (beras impor) untuk kebutuhan sekarang ini Februari-Maret, hingga sampai panen raya kita habiskan,” pungkas Buwas.
 
Selain itu Buwas mengatakan, beras impor ini merupakan golongan beras premium dengan kadar air sekitar 13 %, yang nantinya akan didatangkan dengan jumlah 500 ribu ton, yang berasal dari negara seperti, Thailand, Pakistan, dan Vietnam.
 
Meski demikian, Buwas memastikan harga jual penyaluran adalah Rp. 8.300,- dan nantinya dari para penjual harga tersebut tidak boleh melebihi Harga Eceran Tertinggi-nya (HET) yakni di harga Rp. 9.450,-.
 
“Jadi ini teman-teman kita salurkan Rp. 8.300,-, nah saya berharap ini saya sangat-sangat mengawasi ini karena jangan sampai ini sama pedagang dijualnya premium, kalau ini dijualnya premium maka 12 ribu keatas, nanti ngga menurunkan harga beras kasian konsumen ya, jadi ini kita buktikan ini perintah pak presiden kita harus banjiri beras ke seluruh wilayah dan ini sudah kita turunkan ke suruh wilayah, jadi wilayah-wilayah yang kita drop ini langsung melakukan operasi pasar,” kata Buwas.
 
Buwas pun berpesan agar setiap pihak mampu mengawasi harga beras impor ini di pasaran,  agar tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu. Bahkan Buwas meminta warga jangan segan-segan untuk melaporkan jika ada oknum seperti itu kepada satgas pangan.
 
“Nah teman-teman ikut awasi nih, jangan sampai ini hilang barang ini keluarnya di pasaran premium, padahal dia belinya medium untuk operasi pasar, ini juga nanti yang termasuk yang ada di retail modern yang sudah kemasan, isinya ini ya, kemasan 5 kg yang nanti ada di Alfamart, Indomart, di retail-retail, termasuk yang di pangan (dot) com, jadi harganya atau HET-nya itu sampai ke konsumen ya Rp. 9.450,-,” tutup Buwas.

 

img_title
Aktivitas Bongkar di Pasar Beras. (Foto: antvklik-Yustinus Bagus)


 
Seperti yang diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendapati harga bahan-bahan pokok cenderung tinggi saat melakukan inspeksi pasar di Pasar Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali (2/2/2023). Bahkan Jokowi sempat menyebutkan kenaikan harga ini sudah terjadi di semua provinsi.
 
Untuk itu Jokowi memerintahkan adanya operasi pasar agar harga beras dan bahan-bahan pokok lainnya dapat dikendalikan.