Jusuf Kalla Sebut Sistem Pemilu Terbuka Dorong Calon Ikut Kampanye

Mantan Wapres Jusuf Kalla (tengah) di acara Universitas Paramadina.
Mantan Wapres Jusuf Kalla (tengah) di acara Universitas Paramadina. (Foto : Istimewa)

AntvWakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla menilai pentingnya mengembalikan pada sistem pemilu yang lebih baik. Hal tersebut disampaikan di tengah polemik wacana sistem proporsional terbuka dan tertutup.

Pria yang lebih dikenal dengan panggilan JK tersebut tidak menampik soal maraknya uang yang beredar dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Pemilih kita perlu dikembalikan kepada sistem pemilu yang baik. Karena masyarakat juga mulai menikmati, katakanlah amplop-amplop para calon," kata JK usai menghadiri Dies Natalis ke 25 Universitas Paramadina di Kampus Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Januari 2023.

"Jadi itu kadang-kadang tidak objektif," imbuhnya.

Lebih jauh, mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut kembali memaparkan sistem pemilu dengan proporsional terbuka dan tertutup. Menurut pria kelahiran Bone tersebut, Kalau sistemnya tertutup, maka yang menentukan nomor urut, baik nomor 1, nomor 2, atau nomor terakhir, adalah partai.

"Kalau dulu itu sering dikatakan itu nomor kopiah dan nomor sepatu," katanya lagi.

Sedangkan sistem proporsional terbuka maka yang menentukan sesorang lolos menjadi anggota dewan adalah pemilih. Sistem terbuka, lanjut JK, juga membuat para calon ikut berkampanye.