Kemendagri Dukung Kegiatan Festival Al Quran Braille Bersama 1000 Tunanetra

Kemendagri mendukung kegiatan Festival Al-Quran Braille.
Kemendagri mendukung kegiatan Festival Al-Quran Braille. (Foto : Kemendagri)

Antv –Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendukung kegiatan Festival Al-Quran Braille dan Dzikir Bersama 1000 Tunanetra untuk Satu Indonesia yang digelar di Masjid Istiqlal Jakarta dari tanggal 1 hingga 2 Desember 2022 dan Hall Balairung Jakarta dari tanggal 2 hingga 4 Desember 2022.

Berbagai kegiatan digelar, seperti ekspo, lokakarya, hingga mudzakarah nasional. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro juga dijadwalkan akan menjadi keynote speaker dalam lokakarya wawasan kebangsaan.

Dalam acara pembukaan di Masjid Istiqlal, Kamis (1/12/2022), festival tersebut turut dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan para tamu undangan, di antaranya pendakwah dan ulama berkebangsaan Arab Saudi dan Indonesia Syekh Muhammad Jaber, Ketua Umum Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Yudi Yusfar, dan Presiden Rumah Aspirasi Tuna Netra Indonesia Arif Pribadi.

Pendakwah Syekh Muhammad Jaber mengatakan, acara ini istimewa karena bisa mengumpulkan para tunanetra. Dia mengucapkan rasa bahagia dan terima kasih kepada seluruh panitia dan seluruh yang mendukung acara tersebut, baik dari aparat pemerintah, pihak Masjid Istiqlal, maupun organisasi-organisasi seperti ITMI dan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia.

“Acara ini sangat istimewa, karena menurut saya mungkin belum pernah acara seperti itu yang dikumpulkan 1000 tunanetra dari mana-mana. Kita sudah tahu kalau tunanetra susah kita kumpulkan, melayani, perlu didampingi, tapi Alhamdulillah atas izin Allah berjalan lancar. Saya mengucapkan terima kasih,” kata Syekh Muhammad Jaber.

Sementara itu, Ketua ITMI Yudi Yusfar mengharapkan, festival ini secara spiritual bisa mengingatkan kembali kepada Sang Maha Penguasa, Allah. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membangun kepedulian terhadap kepentingan penyandang disabilitas khususnya tunanetra Muslim.

“Kami sampaikan dari sekitar empat juta atau lima juta penyandang tunanetra itu, di mana 88 persen itu umat Muslim netra. Yang baru bisa baca braille Al-Quran itu yang lancar bisa dihitung paling banyak lima persen. Jadi perlu sekali kerja keras,” tuturnya.