Tanggul Jebol, Rumah dan Puluhan Hektar Sawah Terendam, Petani Terancam Merugi

Tanggul Jebol, Rumah dan Puluhan Hentar Sawah Terendam
Tanggul Jebol, Rumah dan Puluhan Hentar Sawah Terendam (Foto : antvkik-Joni Banne Tonapa)

Antv –Tingginya intensitas hujan yang terajdi sejak beberapa hari terakhir, membuat tanggul penahan banjir di Pangli, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, jebol, karena luapan Sungai Akung. Akibatnya puluhan hentar sawah terendam banjir.

“Ini jebol karena luapan sungai akung dan merendam puluhan hentar sawah yang sudah ditanami, luapan sungai juga merusak rumah warga, makanya ada yang diungsikan karena takut rumah roboh sebab pondasinya rusak terkikis air. Ungkap Kamaruddin, Kepala Dusun Pangli Selatan.

Selain merendam puluhan hentar sawah yang sudah ditanami, banjir luapan sungai akung yang membuat tanggul penahan banjir jebol juga merusak sejumlah rumah warga, akibatnya 2 kepala keluarga terpaksa diungsikan karena pondasi dan lantai rumah yang ditempati jebol tergerus air.

Walau sudah dua kali jebol, tanggul penahan banjir di pangli tersebut terpaksa dikerjakan masyarakat secara swadaya dengan menyewa alat berat dan memasang pohon sebagai penahan air, namun upayah warga terlihat sia – sia akibat tanggul yang dikerja secara gotong royong kembali jebol bahkan semakin parah.

“Ini dikerjakan dua kelompok masyarakat dari dua kelurahan secara swadaya, mereka sewa alat berat, dan bekerja gotong royong tapi jebol lagi dan melebar sehingga merendam puluhan hektar sawah yang sudah ditanami, sehingga petani terancam merugi," tegas Feri Membiya, Camat Sesean.

Warga berharap, pemerintah daerah melalui pihak bina marga maupun BPBD agar bisa membantu masyarakat dalam memperbaiki tanggul yang jebol, sebab jika tidak segera ditangani, kerusakan yang ditimbulkan dari dampak luapan sungai akung akan lebih parah dan berdampak besar terhadap petani.

“kami berharap ada perhatian dari pemerintah, karena jika ini tidak segera ditangani bisa melebar dan akan semakin merusak areal persawahan, sehingga petani bisa semakin merugi bahkan beberapa rumah warga juga terancam rusak." tutup Camat Sesean, Feri Membiya, Sabtu (26/11/2022), saat meninjau lokasi.