Pengamat: Anies Capres Rawan Polarisasi, Pj Gubernur Harus Bahtiar

Anies Capres Rawan Polarisasi, Pj Gubernur Harus Bahtiar
Anies Capres Rawan Polarisasi, Pj Gubernur Harus Bahtiar (Foto : Istimewa)

Antv – Deklarasi pencapresan Anies Bwasedan oleh Partai Nasdem dinilai akan membawa polarisasi. Bahkan lebih jauh dari itu, akan membuat publik terbelah dan berpotensi terjadi benturan politik di tataran akar rumput.

Dikatakan pengamat kebijakan publik Dr. Trubus Rahardiansyah, kekhawatiran itu muncul karena masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta baru akan berakhir pada 16 Oktober 2022.

Kondisi Anies yang belum lengser juga dikawatirkan memunculkan poros dan suhu politik di DKI Jakarta yang bepotensi lebih dulu memanas.

“Situasinya akan saling berhadap-hadapan siapa pro yang ke sana, (siapa) yang (pro) satunya lagi (kelompok diluar pendukung Anies). Kalau Pak Aniesnya sih baik, engga masalah, tapi akar rumputnya ini, grass root-nya ini,” kata Dr. Trubus kepada antvklik.com melalui sambungan telepon, Selasa (4/10/2022).

Dr. Trubus lantas teringat kenangan pahit adanya politisasi SARA dan politik identitas pada Pilkada DKI 2017 silam. Ia berharap, catatan buruk itu tidak kembali terulang, apalagi perjalanan menuju Pilkada masih panjang.

Melihat potensi polarisasi dan keterbelahan ini, kata dia, Jakarta membutuhkan Pj Gubernur yang netral, tak memihak pada kepentingan manapun, dan bisa menyatukan semua kalangan.

Dengan kata lain, menurut akademisi (dosen ilmu hukum), peneliti hukum, dan pengacara di bidang Hukum Administrasi dan Kebijakan Publik ini, Jakarta membutuhkan sosok seperti Bahtiar untuk mengisi kekosongan pemimpin definitif Jakarta selama dua tahun sepeninggal Anies.