Tampak beberapa helai baju meninggalkan bekas pembakaran.
"Aksi pembakaran jemuran ini mungkin baru pertama kali terjadi, namun hal tersebut justru membuat bahaya jika api yang membakar jemuran merembet ke bangunan. Aparat kepolisian pun diminta turun tangan atas kejadian tersebut," tulis caption di video tersebut.
Saat ditelusuri oleh pihak pengurus lingkungan, rupanya pelaku pembakaran jemuran merupakan anak di bawah umur yang masih berusia 10 tahun.
Meski sempat berkelit, namun akhirnya terbukti melalui rekaman kamera CCTV saat bocah tersebut berlari usai membakar jemuran.
Kepada warga yang mengintrogasinya, sang bocah sempat mengaku dirinya hanya berhalusinasi .
“Akhirnya pihak pengurus lingkungan melakukan mediasi antara korban dan orang tua pelaku. Orang tuanya pun meminta maaf kepada warga,” ujar Trisno, Ketua RT.
