Banjir Rendam 5 Kecamatan di Kapuas Hulu Kalbar, 1.928 Jiwa Terdampak

Banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. (Foto : BNPB)

Antv – Banjir merendam lima kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat pada Kamis (25/8/2022). Peristiwa tersebut terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air sungai meluap di lima kecamatan menyebabkan permukiman warga terendam pada pukul 22.14 WIB.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan hingga Jumat (26/8/2022) pukul 05.45 WIB, terdapat 353 KK / 1.928 jiwa terdampak. Selain itu sebanyak 315 unit rumah warga dan empat unit fasilitas umum ikut terendam banjir.

Wilayah terdampak meliputi empat desa di Kecamatan Putussibau Selatan yaitu Desa Tanjung Lokang, Desa Bungan, Desa Kareho dan Desa Beringin Jaya. Selanjutnya dua desa di Kecamatan Bunut Hulu, antara lain Desa Temuyuk dan Desa Nanga Semangut. Kemudian satu desa di Kecamatan Boyan Tanjung yaitu Desa Karya Maju. Satu desa di Kecamatan Pengkadan ialah Desa Jeljang. Desa Nanga Kalis di Kecamatan Kalis dan Kelurahan Hilir di Kecamatan Putussibau Utara.

Untuk percepatan penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu melakukan monitoring ke wilayah terdampak banjir dan evakuasi warga terdampak banjir serta berkoordinasi dengan pihak terkait.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat pada Sabtu (26/8/2022) dan pada Minggu (29/8/2022).

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat yaitu di sebagian wilayah Kabupaten Sanggau, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Sambas.

BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiap siagaan ancaman bencana banjir khususnya bagi warga yang tinggal di sekitar sungai.