Covid-19 Dapat Menyebabkan Kerontokan Rambut, Ini Penjelasannya

Covid-19 Dapat Menyebabkan Kerontokan Rambut, Ini Penjelasannya
Covid-19 Dapat Menyebabkan Kerontokan Rambut, Ini Penjelasannya (Foto : )
Salah satu penyebab sebagian penderita Covid-19 mengalami kerontokan rambut adalah karena mengalami stres fisik dan emosional.
Salah satu gejala yang dialami penderita Covid-19 adalah kerontokan rambut. Dilansir dari
NPR , meski terdengar mengkhawatirkan, gejala tersebut sebenarnya merupakan respons dari stres ekstrem baik fisik maupun emosional.Beberapa orang yang menderita Covid-19 merasakan stres fisik sekaligus emosional. Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di The Lancet, disebutkan bahwa 22 persen  pasien Covid-19 rawat inap di China melaporkan mengalami rambut rontok enam bulan setelahnya.Menurut spesialis penyakit menular dari UW Health di Madison, Wisconsin, AS, Dr Urora Pop-Vicas, jenis kerontokan rambut seperti ini disebut telogen effluvium atau kerontokan rambut setelah melalui pengalaman yang membuat stres.Menurut Pop-Vicas, keterkaitan stres dan kondisi kesehatan tersebut saat ini cenderung lebih menjadi perhatian karena mungkin banyak dari kita yang tahu mengenai Covid-19 dan gejalanya. Berbeda dengan situasi masa lalu, seperti saat seseorang berdiam di tempat tidur selama beberapa hari dan mengalami kerontokan rambut parah. Dulu, juga belum banyak yang mengaitkan penyakit dengan masalah kerontokan rambut.Sementara menurut direktur medis Program Rehabilitasi Aktivitas Covid di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, AS, Dr Greg Vanichcakhorn, menjelaskan bahwa ketika seseorang mengalami kondisi yang signifikan seperti terkena infeksi atau menghadapi situasi penuh stres, sel-sel rambutnya akan masuk ke fase tidak aktif sehingga memicu terjadinya kerontokan.Dr Davir Culter dari Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California, AS mengatakan bahwa rambut juga memiliki siklus rontok dalam kondisi normal. Semua folikel rambut akan melewati periode istirahat dan pertumbuhan, kemudian rontok.Penyebab rambut rontok lainnya bisa jadi karena pengobatan, seperti kemoterapi, penuaan, hormon yang tidak seimbang, dan masalah kulit kepala.Menurut dermatology dari Clevelans Clinic, Dr Shilpi Khetarpal, jika kerontokan masih terjadi enam bulan kemudian, dan disertai gejala seperti kulit kepala gatal, kemerahan, terkelupas atau sakit, mungkin penyebab rambut rotonk yang dialami tidak berkaitan dengan Covid-19. Untuk mengetahui penyebabnya, Anda disarankan berkonsultasi dengan profesional.