KPAI Temukan Sejumlah Kasus Covid-19 Setelah Pembelajaran Tatap Muka

KPAI
KPAI (Foto : )
Sepanjang Januari hingga April 2021 KPAI sudah melakukan pengawasan ke sejumlah sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah daerah. Hasilnya, ditemukan sejumlah kasus.
KPAI langsung mengawasi jalannya pembelajaran tatap muka sebagai sebuah tugas dan fungsi KPAI dalam UU Perlindungan Anak.Beberapa wilayah yang langsung diawasi oleh KPAI antara lain Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Wonosobo, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Selanjutnya Batam, Padang dan Tasikmalaya.Sekolah-sekolah yang diawasi, yaitu SMK Negeri 9 Kota Bandung, SMPN 1 Kota Cimahi, SDN Kenari 08 Jakarta Pusat, SMKN 32 Jakarta Selatan dan MTs Negeri 32 Jakarta Selatan.Sementara sekolah yang tidak termasuk piloting ujicoba PTM terbatas yang diawasi penyiapan buka sekolahnya, yaitu SMKN 57 Jakarta Selatan dan SMPN 106 Jakarta Timur.Ada sejumlah daerah yang pengawasannya menggunakan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) dan jaringan guru Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).Daerah itu adalah Sumatera Barat dan Kepulauan Riau (Kota Batam). Jadi sepanjang 2020 sampai April 2021, KPAI sudah melakukan pengawasan langsung penyiapan maupun ujicoba PTM total di 56 sekolah.Penilaian kesiapan PTM (Pembelajaran Tatap Muka)  dilakukan KPAI dengan menyusun daftar periksa PTM yang terbagi atas 4 bagian besar, antara lain, kesiapan infrastruktur, protokol kesehatan dan sosialisasi.“Hasil pengawasan tahun 2020 di 49 sekolah pada 21 kabupaten/kota menunjukkan mayoritas sekolah belum siap sebanyak 83,3 persen dan yang sudah siap hanya 16,7 persen. Namun, saat pengawasan tahun 2021, mayoritas sekolah sudah siap dengan nilai rata-rata 80-an berdasarkan daftar periksa PTM versi KPAI. Uraian berikut adalah hasil pengawasan PTM yang dilakukan KPAI pada Januari sampai April 2021," papar Komisioner KPAI Retno Listyarti.

Pengawasan PTM di Jawa Tengah

Menurut Retno, KPAI juga melakukan pengawasan di sejumlah daerah di Jawa Tengah.Hasil pengawasan di SMAN 1 dan SMPN 1 Kabupaten Wonosobo menunjukkan kesiapan daerah maupun sekolah dalam melakukan ujicoba PTM secara terbatas.Hanya ada sedikit catatan perbaikan yang disampaikan KPAI kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, diantaranya adalah pengaturan meja baca di ruang perpustakaan dan pengaturan kursi serta pembatas mika plastik untuk ruang konseling peserta didik sebagai bentuk layanan Bimbingan Konseling (BK) di satuan pendidikan pada masa pandemic Covid-19.“KPAI mengapresiasi Pemprov Jawa Tengah yang sangat hati-hati melakukan ujicoba PTM di wilayahnya. Seluruh kabupaten/kota yang menggelar ujicoba PTM dibatasi hanya 5 (lima) per kabupaten/kota, jumlah siswa yang diperkenankan mengikuti ujicoba PTM juga hanya kurang lebih sekitar 20 persen saja. Sebelum perluas ujicoba, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah akan melakukan evaluasi terlebih dahulu,” ujar Retno.Selain itu, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatannya bersinergi dalam mengawal ujicoba PTM. Dinas Kesehatan juga melakukan pendampingan dengan pihak sekolah melalui Puskesmas terdekat.Misalnya dalam memberikan petujuk situasi darurat yang membutuhkan peran tenaga kesehatan dan arahan membuat ruang isolasi sementara di dekat pintu gerbang sekolah.KPAI juga merilis hasil pengawasan dan evaluasi terhadap sekolah-sekolah di DKI Jakarta yang sudah menerapkan PTM.”Pada Jumat (23/4) lalu digelar rapat evaluasi ujicoba PTM terbatas di DKI Jakarta untuk melakukan perluasan jika memang tidak ditemukan kasus setelah 2 minggu buka sekolah, maka Pemprov DKI Jakarta akan mempertimbangkan perluasan atau penambahan sekolah yang mengikuti ujicoba PTM secara terbatas,” ungkap Retno.

Pemantauan PTM di Sumatera Barat

Positivity rate COVID-19 di Sumatera Barat menyentuh rekor baru yakni 17,6 persen. Angka itu tercatat berdasarkan hasil tes pada Selasa 20 April 2021.Pemantauan KPAI di Sumatera Barat dilakukan dengan bantuan jaringan guru Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).Sebelumnya, pada Maret 2021 SMAN 1 Sumatera Barat yang merupakan sekolah berasrama, ditemukan kasus penularan covid-19.Diduga ini terjadi karena tidak taat protokol kesehatan, jumlah siswa positif Covid-19 di kluster SMA 1 Sumatera Barat, Padang Panjang cukup banyak. Dari semula 18 orang menjadi 61 orang. Para siswa kemudian menjalani isolasi mandiri di asrama sekolah.Kasus serupa juga terjadi di Pesantren Ar-Risalah Kota Padang potensi pasien postiif corona mencapai 122 peserta didik dan 3 pendidik.“Selain itu, dalam bulan ramadhan ini, ada kekhawatiran banyak pihak, ketika siswa ikut pesantren atau pesantren Ramadan saat pulang berpotensi menjadi i virus carrier, sehingga menjadi ancaman bagi orang tua dan saudara terdekat mereka yang punya riwayat cormobid di rumah," tambah Retno.Sehubungan dengan peningkatan positivity rate yang mencapai 17,6 persen per 20 April 2021 di Sumatera Barat, maka KPAI menyampaikan sejumlah rekomendasi.Pertama, KPAI mendorong Dinas Pendidikan di seluruh Sumatera Barat untuk melarang kegiatan buka bersama dan pesantren Ramadhan. Ini mengingat ada potensi besar terjadinya penularan Covid-19Kedua, KPAI mendorong Dinas Pendidikan setempat untuk mengevaluasi pelaksanaan PTM pasca meningkatnya kasus Covid-19 di Sumatera Barat, bahkan mencapai positivity rate tertinggi, yaitu sebesar 17.6 persen.Padahal disarankan, sekolah di suatu daerah dapta dibuka jika angka positivity rate Covid-19 hanya 5 persen dan maksimal 10 persen.“KPAI mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadikan bulan April sampai dengan Juni 2021 sebagai bulan persiapan PTM. Nanti bulan Juli 2021 barulah ujicoba PTM terbatas bukan PTM serentak. Karena belajar dari pengalaman negara-negara yang buka sekolah dan tidak tutup kembali, kuncinya adalah pada kesiapan. Baik kesiapan sekolah, orangtua maupun siswa dengan dukungan penuh daerah,” pungkas Retno.