Tuai Kontroversi, Pemutaran Film “Panipat” Dihentikan

Tuai Kontroversi, Pemutaran Film “Panipat” Dihentikan
Tuai Kontroversi, Pemutaran Film “Panipat” Dihentikan (Foto : )

Film yang baru saja rilis pada 6 Desember 2019 ini mengisahkan pertempuran Panipat ketiga yang terjadi pada abad ke-18, tepatnya 14 Januari 1761, yang disebabkan perebutan kekuasaan antara kekaisaran Maratha dan raja Afghanistan Ahmad Shah Abdali.

Setelah tayang beberapa hari, protes bermunculan terhadap film tersebut. Kelompok-kelompok Jat mengkritisi “Panipat” pada Senin (10/12/2019) karena menurut mereka film ini menggambarkan Maharaja Surajmal dari Afghanistan secara negatif.

Bahkan di Jaipur, protes sempat terjadi di depan salah satu bioskop. Beberapa jaringan bioskop di Jaipur yang menghentikan pemutaran film ini adalah Raj Mandir, Cinepolis, dan Inox.

Vishvendra Singh, Menteri Rajasthan, menuduh bahwa film “Panipat” memperlihatkan leluhurnya, Maharaja Surajmal dari Bharatpur, tidak memberikan bantuan ke tentara Maratha saat mereka mundur setelah pertempuran.

Hal ini dia nilai sebagai penggambaran tokoh yang melukai sentimen kelompok masyarakat Jat.  Pihak pemerintah pun angkat bicara. Ketua Menteri juga telah meminta dewan sensor India untuk campur tangan dalam menangani kontroversi ini.

Ketua Menteri Ashok Gehlot meminta para distributor untuk menunda tayangnya film tersebut sampai kontroversi mereda. “Kami menghormati seni dan budaya tetapi tidak ada sentimen yang harus dilukai,” ujar Ashok.

Menurutnya, sangat menyedihkan bahwa seorang lelaki hebat seperti Maharaja Surajmal Jat dari Bharatpur digambarkan dengan cara yang sangat salah. “Saya percaya bahwa film tersebut harus dilarang mengingat oposisi besar di komunitasJat, Rajasthan, dan India Utara.