Mengingat masa-masa kelam dengan ekonomi sulit tersebut, Aamir lantas menceritakan sepak terjang ayahnya dalam dunia perfilman Bollywood yang tak bisa dipandang sebelah mata.
“Saya ingat ada film berjudul Locket. Ada Jitendra, Rekha, Kader Khan, dan beberapa aktor besar lainnya. Pada saat itu, para aktor akan membuat sekitar 30 film dalam setahun. Jadi, jika kau bukan produser terkenal, kau tak akan mendapatkan prioritas seperti itu. Tapi karena ayah produser hebat, ayah terus didorong-dorong. Film ini mandek untuk jadwal syutingnya dan butuh 8 tahun bagi ayah saya untuk membuatnya,” tuturnya.
Pada saat itu, Aamir menyaksikan sendiri ada banyak telepon masuk ke rumahnya, meminta uang dan menagih hutang-hutang ayahnya. Bahkan, keluarganya nyaris tidur di jalanan saking kekurangannya.
“Situasinya sangat buruk, sehingga hampir saja, kami hidup di jalanan,” ungkapnya.
“Kami sangat resah dan sakit hati melihatnya dalam kondisi seperti itu. Orang-orang yang telah meminjaminya uang menelepon dan menagih. Mereka akan mulai berdebat danberkelahi, dan ayah akan bersikeras bahwa dia tidak punya uang untuk membayarnya. Dia akan menanyai mereka dengan mengatakan bahwa filmnya macet, karena aktor tidak memberinya jadwal syuting, lalu apa yang harus saya lakukan?” jelasnya.
