Kisah Pilu Satu Keluarga Tinggal Di Becak

becak
becak (Foto : )
www.antvklik.com
- Sepasang suami istri Yusuf Salim dan istrinya Rusyanah, dengan dua anak kembarnya, hidup dibecak dengan penuh kekurangan. Kesehariannya hanya mengandalkan dari penghasilan suaminya menarik becak. Lebih memprihatinkan lagi, mereka sekeluarga tidur dengan mengandalkan sebuah terpal dibecak. Selain itu,  untuk kebutuhan sehari – hari seperti mandi dan mencuci pakaian, mereka memanfaatkan sumber air dari kali Cisadane. Yusuf Salim yang yang hidup sebatang kara tidak ada sanak saudara, terpaksa memilih dan menjalani kehidupannya di pinggir jalan dengan menggunakan sebuah becak. Semua perabotannya, seperti kasur busa lipat, tabung gas dan pakaiannya di taruh dibecak.Rusyanah sang istri, mengatakan sampai saat ini bantuan dari pemerintah hanya sekali saat saya melahirkan. Kami di tempatkan di rumah susun Gebang Raya, itu pun tidak gratis.  Mereka harus membayar uang sewa kurang lebih 500 ribu rupiah dengan peraturan yang telah ditentukan. Karena sang suami yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, akhirnya memutuskan untuk memilih hidup di pinggir jalan Bantara kali Cisadane dengan menggunakan sebuah becak.Yusuf Salim sang suami, mengakui sudah hampir empat bulan hidup di pinggir jalan. Ini terpaksa kami lakukan karena terbentur masalah ekonomi sehingga tidak sanggup lagi tinggal di rumah susun. Untuk makan sehari hari saja sudah susah, apalagi hanya mengandalkan penghasilan dari menarik becak. Kami hanya bisa berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah, sehingga kami bisa merasakan hidup yang layak seperti halnya orang lain. Laporan Kusnaedi Tangerang Banten.