www.antvklik.com
- Akibat dilanda banjir dan tak memiliki jembatan penghubung, warga dan siswa terpaksa nekat menyeberangi sungai meskipun berbahaya di Probolinggo, Jawa Timur. Beruntung sejumlah polisi menyediakan kuda penyeberang untuk membantu warga beraktifitas dan siswa bersekolah di desa seberang.Puluhan warga dan siswa tk maupun madrasah ibtidaiyah Nurul Islam harus berjibaku melawan derasnya arus sungai. Mereka harus melewati sungai tersebut saat pergi maupun pulang sekolah di dusun Gunung Wurung desa Opo-opo kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.Hal ini terpaksa dilakukan warga karena sebuah jembatan penghubung dua desa yang dijanjikan oleh pihak terkait pemerintahan setempat hingga bertahun-tahun tak kunjung dibangun.Sementara itu, sejumlah warga harus beraktifitas ke desa seberang demi mencari nafkah sehari-harinya. Kini mereka terpaksa harus nekat menyeberang sungai yang saat ini dilanda banjir, sebab jika berputar arah akan memakan waktu lama dan jarak tempuh hampir 3 kilimeter.Untuk meringankan beban warga, sejumlah polisi berkuda terpaksa membantu dengan sukarela menyeberangkan para siswa-siswi yang takut melintas. Sebab arus sungai besar dan berbahaya seiring tingginya curah hujan.Bagi warga yang memiliki kendaraan, mereka harus memutar arah dengan jarak tempuh yang cukup jauh yakni hampir mencapai 3 kilometer setiap harinya. Guna mengantar anak-anaknya melakukan aktifitas belajar-mengajar.Selanjutnya, pihak kepolisian sektor krejengan setempat akan terus membantu warga saat musim penghujan tiba. Dengan cara menambah anggotanya di lokasi untuk membantu aksi penyeberangan bagi warga dan siswa-siswi yang tak memiliki kendaraan sampai kondisi arus sungai dianggap aman.https://www.youtube.com/watch?v=xglTF_8dlQ8
Baca Juga :
