Minyak Goreng Langka, 647 Orang Pengungsi Makan Tanpa Lauk

Minyak goreng langka, 647 pengungsi makan tanpa lauk (antv / Lucas Didit)
Minyak goreng langka, 647 pengungsi makan tanpa lauk (antv / Lucas Didit) (Foto : )
Untuk membuat 600 nasi bungkus dala, sekali masak posko bencana alam menghabiskan sekitar 10 liter minyak goreng
Kelangkaan Minyak Goreng yang terjadi belakangan ini, berdampak pada nasib pengungsi bencana angin kencang di Gunungkidul, Yogyakarta.Posko dapur umum bencana angin kencang di Kalurahan Mulusan, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta, kehabisan minyak goreng untuk memasak lauk nasi bungkus bagi para warga terdampak dan relawan yang membantu evakuasi.Koordinator posko dapur umum, Wagiyo, menyatakan, sekali memasak pihaknya membuat 600 nasi bungkus, dan itu menghabiskan sekitar 10 liter minyak goreng sekali masak."Semalam sudah mendapat bantuan logistik dari BPBD, masyarakat, dan pendamping PKH, namun kami masih kekurangan minyak goreng, lauk pauk, dan sayuran," terang Wagiyo di lokasi posko, Sabtu (12/3/2022).Wagiyo menambahkan, meski kondisi saat ini terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran, namun ia berharap ada bantuan minyak goreng untuk kebutuhan dapur umum."Karena dapur umum ini akan beroperasi selama tiga hari ke depan, sesuai masa tanggap darurat yang ditentukan," katanya.Sementara itu, Supodo, Lurah Kalurahan Mulusan, mengatakan, angin kencang yang terjadi Jumat (11/3/2022) kemarin, mengakibatkan 184 rumah rusak.Dari jumlah itu, 12 rumah rusak parah, dan dua warga mengalami luka luka. Bencana inj berdampak pada 647 jiwa."Kami berinisiatif langsung mendirikan posko untuk memudahkan koordinasi dan mendirikan dapur umum, untuk menyuplai kebutuhan makanan warga dan relawan," terang Supodo."Semua relawan dikoordinasikan di posko ini yang sekaligus menjadi tempat penerimaan bantuan," pungkas Supodo.
Lucas Didit  | Gunung Kidul, Yogyakarta