PT LIB Belum Ijinkan Penonton Saksikan Liga 1 di Bali

Akhmad Hadian Lukita sebagai Direktur Utama LIB
Akhmad Hadian Lukita sebagai Direktur Utama LIB (Foto : )
PT LIB belum ijinkan penonton saksikan Liga 1 di Bali. PT Liga Indonesia Baru tidak terburu-buru untuk persilakan penonton menyaksikan Liga 1 2021-2022 di stadion meski Pemerintah sudah mengijinkannya.
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pertandingan Liga 1 Indonesia boleh disaksikan penonton. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin 7 Maret 2022.Dalam konferensi pers Evaluasi PPKM tersebut Luhut menyatakan bahwa seluruh kegiatan kompetisi olahraga dapat menerima penonton dengan syarat sudah melakukan vaksinasi booster dan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.Syarat tersebut mencakup kapasitas setiap level diantaranya, level 4 sebanyak stadion boleh menampung 25 persen penonton, level 3 sebanyak 50 persen penonton, level 2 sebanyak 75 persen penonton dan level 1 sebanyak 100 persen penonton diijinkan untuk memenuhi stadion.Meski demikian Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita tidak mau buru buru mengijinkan penonton menyaksikan langsung kompetisi Liga 1 yang kini hanya menyisakan 5 pekan terakhir.“Kami mesti berkoordinasi terlebih dahulu ke PSSI, lalu ke pemerintah meliputi pihak-pihak seperti BNPB, Kemenpora, Kemenkes, Kemenko Marves-Koordinator PPKM Jawa-Bali” kata Akhmad Hadian Lukita.Padahal dengan pernyataan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjabat sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali tersebut, maka sudah bisa dipastikan Liga 1 bisa sisaksikan penonton dalam stadion.Ini alasan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak ingin terburu-buru mempersilakan penonton menyaksikan pertandingan Liga 1 Indonesia 2021-2022 secara langsung ke stadion. Padahal saat ini hanya tersisa 5 pekan terakhir yang kini tengah berlangsung di Bali."Kami mesti berkoordinasi terlebih dahulu ke PSSI, lalu ke pemerintah meliputi pihak-pihak seperti BNPB, Kemenpora, Kemenkes, Kemenko Marves-Koordinator PPKM Jawa-Bali. Setelah itu, akan ada rapat koordinasi yang hasilnya akan menjadi rekomendasi untuk Polda dan Pemerintah Provinsi setempat. Jadi prosesnya masih panjang," ujar Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita.Oleh karena itu, Akhmad Hadian belum bisa memperkirakan kapan pertandingan Liga 1 2021-2022 bisa dihadiri langsung oleh penonton. Apalagi, LIB juga perlu menyesuaikan sarana dan prasarana penunjang seperti perangkat lunak.Menurut Akhmad Hadian, sistem terkait sudah tersedia tetapi harus diubah lantaran ada syarat mendapatkan vaksin penguat (booster). Jadi setiap penonton yang diijinkan untuk masuk stadion sudah harus menjalani vaksin tahab 3 (Booster)."Secara sistem kami siap. Namun, sebelumnya, kan, wajib dua dosis vaksin, sekarang tiga. Itu berpengaruh ke SOP (prosedur operasi standar-red)," tutur dia.Meski demikian LIB berjanji segera menindaklanjuti aturan pemerintah soal penonton yang tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali tersebut.Pasal 8 Inmendagri itu disebutkan bahwa semua kompetisi olahraga diperbolehkan untuk disaksikan masyarakat di stadion dengan ketentuan jumlahnya sesuai status level kasus COVID-19.Untuk kabupaten atau kota berlevel tiga, maka stadion atau arena bisa diisi penonton sejumlah 50 persen dari kapasitas maksimal, 75 persen untuk level dua dan 100 persen untuk level satu. Syarat lain, semua penonton mesti sudah mendapatkan vaksin penguat (booster)."Jadi nanti kita lihat apakah bisa atau tidak penonton hadir di Liga 1 musim ini. Koordinasi akan terus dilakukan," ujar Akhmad Hadian.LIB sendiri, lanjut pria asal Jawa Barat itu, sebenarnya tengah memusatkan perhatian ke pertandingan-pertandingan Liga 1 Indonesia 2021-2022 yang memasuki masa akhir.Laga-laga semakin ketat dan LIB pun mengantisipasi perubahan jadwal pada pekan terakhir andai ada beberapa tim yang berpeluang menjadi juara."Kalau begitu, maka harus sama waktu pertandingannya. Berbarengan pada pekan terakhir. Jadi kami mesti fokus ke sana," kata Akhmad Hadian.