Arteria Dahlan Tidak Ingin Berdamai Terkait Insiden Viral di Bandara

arteria dahlan
arteria dahlan (Foto : )
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP Arteria Dahlan memilih jalur hukum dan menolak jalan damai terkait dirinya dan ibunya yang dimaki-maki oleh wanita yang mengaku istri dan anak seorang Jenderal TNI.
Arteria Dahlan menjelaskan awal mula dirinya dan ibunya dimaki berawal saat menurunkan tas dan koper dari atas kabin pesawat.“Awalnya kejadian itu pada saat staf saya menurunkan bagasi. Begitu mungkin oleh yang bersangkuan saya menghambat jalan atau apa mungkin.  Kami pastikan posisi pintu pesawat masih tertutup dan kita sama sekali tidak menghambat. Toh kalau kita dianggap menghambat kan naik busnya sama - sama. Ngak ada bedanya kan kita juga turun sama - sama dan naik bus sama - sama. Tapi karena mungkin yang bersangkutan kurang berkenan sehingga menendang atau menyepak tas kami. Ibu hanya mengatakan kok begitu,” ucap Arteria saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (23/11/2021).Perselisihan terus terjadi berlanjut di lorong.“Setiba di lorong memang terjadi perselisihan mulut yang bersangkutan sempat ngomong, “ kok begitu, reseh banget kayak perempuan,” seperti kesaksian Arteria.Menurut Arteria wanita tersebut sempat meminta protokol TNI untuk menghajar Arteria.“Si perempuan tersebut menunjuk , eh elu urus ya.  Jadi langsung mau menghajar saya. Tapi karena yang bersangkutan dari TNI mungkin paham juga. dia nanya? sebenarnya ada apa sih bang? ngak ibu kayaknya kurang pas, kurang baik saya bilang seperti itu,” cerita Arteria.Karena insiden tersebut Arteria minta Panglima TNI untuk bisa menata kelola protokol TNI di bandara.“Saya minta betul kepada pak Panglima untuk menata kelola protokol-protokol TNI. Seperti protokol DPR saja untuk dikasih baju, dikasih tanda pengenal sehingga kita tahu. karena kalau disuruh kemudian menghantam kan terjadi keributan,” tuturnya.Terkait insiden tersebut Arteria minta hukum untuk ditegakkan.“Hukumnya harus ditegakkan, bagaimana nendang tas, mempertontokan arogansi kekuasaan, yang saya katakan festivalisasi kekuasaan yang berlebihan,” katanya.Anggotanya fraksi PDIP tersebut mengaku sudah menyiapkan tim pengacara.“Saya sudah menyiapkan tim pegacara  untuk bisa membuat semacam list of crime yang dibuat oleh perempuan tersebut,” ujarnya.Meskipun ada tawaran damai, Arteria tetap memilih jalur hukum.“Saya kan mengatkan biarlah proses hukum ini berjalan. Kan beliau orang yang berkuasa. Saya bukan siapa- siapa. Karena saya bukan siapa-siapa maka saya berharap ada jalur hukum  yang bisa membantu kami lah untuk mencari keadilan,” jelas Arteria.