Harga Turun Drastis, Petani Cabai Menangis Pedas Karena Modal Tak Berimbas

Harga Turun Drastis, Petani Cabai Menangis Pedas (Foto Dok. Istimewa)
Harga Turun Drastis, Petani Cabai Menangis Pedas (Foto Dok. Istimewa) (Foto : )
Sempat bertengger di harga ratusan ribu rupiah per kilogram, kini harga cabai tidak lagi pedas seperti rasanya.
Harga cabai merah kecil saat ini dikisaran Rp18 ribu per kilogram. Sementara harga cabai besar Rp12 ribu per kilogram.Terjun bebasnya harga cabai tidak hanya merugikan petani cabai, hal yang sama juga dirasakan sejumlah pedagang bumbu dapur.Mereka mengaku permintaan terhadap bumbu cabai masih rendah kendati harga cabe dari para petani sangat murah.Salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Mengwi Badung Ni Ketut Parwati mengatakan, kendati harga cabai turun, daya beli masyarakat masih tetap anjlok.Ia mengaku, sebagian besar pedagang tidak berani menyetok barang dalam jumlah besar, karena masyarakat cenderung berbelanja sesuai kebutuhan.Parwati mengatakan, omzet yang diperoleh saat ini tidak sebesar penjualan sebelum pandemi Covid-19.“Dengan kondisi harga cabai seperti ini permintaan konsumen juga sangat jauh berkurang. Sedangkan cabai juga termasuk barang yang tidak tahan lama. Terus terang saya merugi dengan kondisi sekarang ini, karena cabai juga tidak bisa distock lama,” ungkap Parwati.Sementara, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana mengatakan, merosotnya harga cabai saat ini akibat panen raya. Sehingga stock melimpah sementara permintaan pasar menurun.Ia menjelaskan, turunya harga cabai tentu merugikan petani dan saat ini tengah menjadi pembahasan untuk mengendalikan harga.Widiana mengatakan, pengendalian harga tetap dilakukan baik saat harga melonjak maupun merosot, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.“Kalau sekarang harga cabai merosot itu diakibatkan oleh produksi atau panen yang tinggi. Sehingga dipasaran harganya memang agak turun banget,” pungkas Widiana, seperti diktuip dari rri.co.id.Terjun bebasnya harga cabai dari ratusan ribu rupiah per kilogram mengakibatkan petani maupun pedagang cabai menjerit.Sejumlah petani bahkan mengaku tidak bisa balik modal. Pasalnya kendati harga cabai merosot daya beli masyarakat tetap rendah.Hasil panen pun tidak bisa sepenuhnya terserap pasar karena permintaan masyarakat rendah.