Satu Orang Meninggal dan Puluhan Warga Lainnya Dirawat Akibat Keracunan Makanan di Acara Pengajian

Satu Orang Meninggal dan Puluhan Warga Lainnya Dirawat Akibat Keracunan Makanan di Acara Pengajian (Foto Istimewa)
Satu Orang Meninggal dan Puluhan Warga Lainnya Dirawat Akibat Keracunan Makanan di Acara Pengajian (Foto Istimewa) (Foto : )
Sedikitnya 40 warga Karawang, Jawa Barat, mengalami keracunan hidangan pengajian hingga harus dirawat dan 1 orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Karawang, Endang Suryadi mengungkapkan, dari data sementara, itu ada 40 warga yang diduga keracunan karena makanan. Yakni di acara pengajian muharaman."Kejadian itu pun satu orang meninggal dunia, kata keterangan desa, almarhumah itu, pembawa acaranya," kata Endang saat diwawancarai di Kantor Puskesmas Kecamatan Kota Baru, Sabtu (4/9/2021).Sementara itu menurut Kepala Puskesmas Kotabaru, Sari Ali Astuti, ada sekitar 21 orang yang datang ke Puskesmas Kotabaru. Mereka diduga keracunan makanan."Iya, ada 21 orang yang datang ke Puskesmas Kotabaru. Mereka diduga keracunan makanan," kata Kepala Puskesmas Kotabaru, Sari Ali Astuti, di Karawang, Sabtu (4/9/2021).Ia mengatakan, saat ini sebagian besar dari warga yang ke Puskesmas sudah pulang ke rumahnya masing-masing karena kondisinya sudah membaik.Kini tersisa sejumlah warga yang masih dirawat di Puskesmas. Kemungkinan mereka harus menjalani rawat inap.Gejala awal mereka yang diduga keracunan makanan itu mengalami muntah-muntah, sering buang air besar. Bahkan ada yang sampai mengalami keram perut.Sari menyampaikan, pada awalnya puluhan korban keracunan makanan itu dibawa ke Puskesmas Cikampek Utara.Namun karena di Puskesmas Cikampek Utara tidak ada pelayanan rawat inap, mereka dibawa ke Puskesmas Kotabaru untuk mendapatkan perawatan intensif hingga ada yang dirawat inap.Dalam pelayanannya, kebanyakan warga diberikan pertolongan berupa cairan infus. Selain itu, ada juga yang diberikan obat oralit."Kita khawatir ada yang mengalami dehidrasi berat, jadi kita lakukan pertolongan dengan memberikan cairan infus," katanya, seperti dikutip dari Antara.Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait yang menyebutkan penyebab keracunan yang menimpa 21 orang itu.