Aksi Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Taliban: Kutuk Serangan

Evakuasi sejumlah korban aksi ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis waktu setempat. (Foto: Reuters)
Evakuasi sejumlah korban aksi ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis waktu setempat. (Foto: Reuters) (Foto : )
Taliban mengutuk keras serangan bom bunuh diri yang menewaskan warga sipil dan tentara Amerika Serikat di Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis waktu setempat. Aksi itu, diduga didalangi ISIS-K ( Khorasan) yang diketahui sebagai musuh bebuyutan Taliban.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengutuk serangan itu di Twitter: " Imarah Islam mengutuk keras pemboman warga sipil di Bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana keamanan berada di tangan pasukan AS.”Mujahid menyatakan taliban sangat memperhatikan keamanan dan perlindungan rakyatnya, dan lingkaran jahat akan dihentikan secara ketat.Ledakan itu, tambah Mujahid tidak membuat khawatir penduduk kota karena mereka tidak menentang mereka.Sebelumnya, Komandan Pusat Militer Amerika Serikat (AS) Jenderal Kenneth F. McKenzie membenarkan bahwa 12 tentara AS telah tewas dan 15 lainnya terluka dalam ledakan tersebut.McKenzie mengatakan AS bertekad untuk membalas terhadap ISIS, yang dinilai telah melakukan aksi serangan. Kelompok teror itu, Tambah  McKenzie diperkirakan akan mencoba lebih banyak serangan di kota itu.Sementara, Pernyataan Twitter sebelumnya oleh Juru Bicara Pentagon, John Kirby mengatakan bahwa ada juga "sejumlah" korban di antara warga Afghanistan.Sebuah laporan BBC mengutip seorang pejabat kesehatan senior Kabul mengatakan bahwa lebih dari 60 orang tewas dan lebih dari 140 orang terluka dalam ledakan itu.Sebelumnya, sebuah ledakan mengguncang ibu kota Afghanistan, Kabul, Kamis, 26 Agustus, termasuk dua di luar bandara yang melayani kota itu. Ledakan menewaskan puluhan orang dan melukai lebih dari 100 orang.Serangan bom bunuh diri yang terjadi di gerbang bandara Kabul diduga dilakukan oleh ISIS-Khorasan (ISIS-K), yang berbasis di Afghanistan timur, yang diketahui sebagai musuh bebuyutan Taliban.
Reuters https://youtu.be/IK0Rl6aPdVU