Penjual Bendera Merah Putih di Masa Pandemi, Tetap Semangat Meski Omzet Lesu

Sukaryo pdg bendera
Sukaryo pdg bendera (Foto : )
HUT Republik Indonesia ke 76 kali ini dirasakan sangat berbeda oleh para penjual bendera di Kabupaten Pandeglang, Banten. Pasalnnya omzet penjualan mereka menurun drastis hingga 95% dampak dari pandemi Covid-19 yang hingga kini belum berakhir.
Jelang HUT  RI ke 76, para penjual bendera musiman di Kabupaten Pandeglang, Banten mulai menjamur di sejumlah jalan protokol. Momentum perayaan kemerdekaan RI biasanya menjadi momen bagi para penjual bendera merah putih meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.Namun, masa pandemi Covid-19 saat ini, para penjual bendera mengeluhkan sepi pembeli.  Mereka kehilangan omzet penjualan hingga 95 persen dibanding saat kondisi normal.Seperti yang dialami Sukaryo, penjual bendera di Pandeglang, Banten. Sukaryo  mengaku,  sangat kesulitan menjual dagangannya tersebut. Sepekan berjualan,  Sukaryo hanya mendapatkan omzet sebanyak 300 ribu rupiah. Jumlah tersebut sangat jauh berbeda dibanding HUT RI dengan kondisi normal yang mampu mencapai keuntungan 10 juta rupiah."Sebelum-sebelumnya saya itu 3 hari bisa dapat Rp10 juta, nah sekarang baru ngantongin Rp300 ribu, berapa persen itu (turunnya)?  jauh....," ujar Sukaryo.Sukaryo yang memiliki anak buah ini 
sebanyak 10 orang ini tidak jarang merugi akibat sepi pembeli. Sementara, upah anak buahnya harus tetap diberikan setiap hari sebesar Rp100 ribu. "Biasa anak buah itu, saya megang anak buah 10 dan biasanya dalam satu hari itu kasih uang makan Rp100 ribu. Rp100 ribu dikali 10  sudah Rp1  juta per hari itu, mangkanya dagangnya itu laku 1 laku 2 bakal habis di jalanan saja buat dipakai ongkos," ucapnya.Kendati demikian,  Sukaryo mengaku tidak putus asa. Sukaryo yang tahun ini  berjualan bendera sejak 25 Juli lalu mengatakan, akan tetap berjualan bendera demi bisa bertahan  hidup ditengah pandemi."Jadi selama pandemi mashaAllah mangkanya saya katanya suruh berhenti, jangan dagang  ya mau makan apa? ini kesempatan menunggu musiman, musim bendera, (semoga) ada rejeki gitu, tetap usaha kali saja  nanti mungkin (banyak yang beli). Apalagi saya tidak mengharapkan keuntungan gede, yang penting nutupin modal dan ongkos sudah alhamdulillah," kata Sukaryo.[caption id="attachment_484350" align="aligncenter" width="900"] Meski sulit, Sukaryo tetap semangat menjual bendera merah putih demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (Foto: Siti Ma'rufah)[/caption]Sukaryo bersama para pedagang bendera merah putih lainnya berharap, kondisi seperti ini segera berakhir sehingga perekonomian masyarakat kembali normal, khusunya bagi para pedagang. Siti Ma'rufah - Pandeglang, Banten