IGD Penuh Pasien Covid-19, RSUD Cilegon Terpaksa Dirikan Tenda Darurat

IGD Penuh Pasien Covid-19, RSUD Cilegon Terpaksa Dirikan Tenda Darurat ( Foto: Siti Marufah/ANTV).
IGD Penuh Pasien Covid-19, RSUD Cilegon Terpaksa Dirikan Tenda Darurat ( Foto: Siti Marufah/ANTV). (Foto : )
RSUD Kota Cilegon terpaksa mendirikan tenda darurat guna menampung pasien umum. Dipasangnya tenda darurat  menyusul ruang IGD dipenuhi pasien positif Covid-19.
Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Cilegon, Banten, terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.Peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang terbilang tinggi, membuat RSUD Cilegon. Sedikit kewalahan. Ruang IGD rumah sakit itu, kini dipadati pasien yang terpapar virus corona.Akibatnya, ketersediaan ruang rawat telah melebihi kuota rumah sakit.Bukan hanya butuh ruang rawat tambahan, Pihak rumah sakit pun, terpaksa mendirikan tenda darurat untuk menanggulangi pasien umum yang akan masuk ke ruang igd.Kepala Bagian Umum RSUD Kota Cilegon, Faruk Oktavian mengatakan pihak rumah sakit terpaksa mendirikan tenda darurat untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien Covid-19.“ Tenda darurat ini, antisipasi terhadap lonjakan pasien yang semkain hari semakin tinggi di Kota Cilegon. Arahan dari pimpinan , pak walikota dan pak wakil, Kita diinstruksikan untuk membuka  tenda darurat agar sementara ruang perawatan penuh bisa menampung pasien  ynag maskk ke rumah sakit,” Jelas   Kabag Umum RSUD Kota Cilegon, Faruk Oktavian. Kamis (22/7) Siang.Saat ini, ada sebanyak 14 orang pasien positif Covid-19 yang berada di ruang Igd. Mereka menunggu untuk mendapati ruang rawat tambahan yang sedang dipersiapkan pihak rumah sakit.Sementara itu, tenda yang didirikan, Menurut Faruk memiliki kapasitas 8 bed.Pihak rumah sakit sedang merencanakan adanya penambahan 3 ruang rawat dengan kapasitas 6 bed.Selain itu, Menurut Faruk, RSUD  Cilegon juga berencana membuka aster untuk pasien Covid-19, yang memiliki kapasitas 21 ruangan.Namun, Pihak rumah sakit, tambah Faruk, masih mengupayakan sarana dan prasarana ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Karena ruang isolasi pasien Covid-19 membutuhkan sekurangnya biaya Rp200 juta untuk per kamarnya.Upaya yang dilakukan, Pihak rumah sakit kini sedang mencoba membuka CSR-CSR ke perusahaan-perusahaan dimana sudah ada perusahaan yang bisa bekerjasama dengan memberikan bantuan berupa valet.Adanya penambahan ruang rawat inap dan didirikannya tenda darurat, Diakui Faruk, RSUD Cilegon kekurangan tenaga kesehatan dan dokter.[caption id="attachment_481033" align="alignnone" width="901"]
Suasana dalamnya tenda darurat yang memiliki kapasitas 8 tempat tidur untuk pasien umum. ( Foto: Siti Marufah/ANTV). Suasana dalamnya tenda darurat yang memiliki kapasitas 8 tempat tidur untuk pasien umum. ( Foto: Siti Marufah/ANTV). [/caption]Saat ini, sedang dilakukan penambahan tenaga kesehatan dengan membuka peluang bagi masyarakat.“ Kebutuhan nakes kita sebanyak 33 orang untuk di Amanda,  dan 3 dokter, yang sudah kami terima kemarin baru 11 nakes.  Sementara yang lain masih proses seleksi tahap kedua karena masih kurang quotanya belum termasuk dalam tenda darurat igd ini,” Ujar Faruk.Untuk tenaga yang bertugas di tenda darurat, RSUD membutuhkan sebanyak 16 tenaga kesehatan untuk setiap harinya secara bergantian.Pihak RSUD Cilegon sedang mencari solusi yang tebaik, dengan  memaksimalkan tenaga kesehatan dan dokter yang ada.Sambil menunggu 48 tenaga kesehatan dan dokter rumah sakit yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19 dalam bertugas. Siti Marufah | Cilegon